Saturday, May 5, 2007

Mungkinkah Saya Bisa Melihat Jin?

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya memang tertarik dengan masalah alam gaib. Sewaktu tinggal di desa, saya sering mendengar cerita tentang alam jin, tentang Mushalah yang dijaga jin, hingga tentang pohon beringin tua angker yang konon banyak dihuni oleh makhluk jin. Sewaktu belajar agama, saya juga sering mendengar tentang jin. Salah seorang ustad saya mengaku pernah melihat jin ketika keluar dari kamar mandi di tengah malam. Seorang ustad saya yang lain pernah diserang jin ketika menunaikan shalat Shubuh.

Kini, yang menjadi pertanyaan di otak saya, mungkinkan jin itu bisa berhubungan dengan manusia? Mungkinkah saya bisa melihat jin, mengenal dan menjadikannya sebagai sahabat? Dapatkah jin dipercaya untuk menjadi sahabat? Bagaimana pula hukumnya menjadikan jin sebagai sahabat. Terima kasih atas jawabannya. Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

H. Totok Afianto

Jawaban:

Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih atas perhatian Anda dengan mengajukan pertanyaan ini. Jin adalah makhluk Allah yang sama dengan kita. Allah menegaskan bahwa manusia diciptakan dari tanah dan jin diciptakan dari api. Allah berfirman:

"Sesungguhnya Kami menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas"
(AI-Hijr: 26-27).

Jin juga diciptakan untuk menghamba kepada Allah. Jadi, jin seperti juga manusia, diperintahkan untuk beriman dan beribadah kepada Allah, tentunya yang beramal baik di antara merekalah yang akan menikmati surga Allah.

Dalam beberapa pendapat seperti dikutip Syaikh Farid Wajdi dalam Dairat al-Ma'arif Lil Qarnil 'Ishrin, jin disebutkan sama dengan manusia sebagai makhluk Tuhan. Yang membedakannya hanya soal jasad sebagai baju jiwa itu saja. Jin hanya rüh, seperti kita setelah mati dan meninggalkan kehidupan wadak kita. Jin juga mengalami sakit dan kematian. Bahkan, Syaikh Farid Wajdi mengutip seorang ulama, jin justru lebih rentan dari manusia, lebih gampang sakit dan cepat mati. Jin juga bereproduksi seperti manusia. Tapi, dari semua itu, hanya Allah yang tahu tentang alam jin yang sulit dimasuki itu.

Alam ruh adalah sebuah alam yang misterius meskipun harus diyakini keberadaannya. Orang yang mengingkari keberadaannya sama dengan mengingkari keberadaan Al-Qur'an, karena kitab suci umat Islam itu juga membahas tentang jin di dalam sebuah surah yang disebut Surah Jin.

Tentu, jin dan manusia memliki alam yang bebeda. Alam manusia adalah alam wadak atau alam nyata. Berbeda dengan alam ruh yang halus, luas dan tak terbatas. Boleh jadi pada suatu ruang akan terjadi pertemuan tempat antara jin dan manusia. Tapi, tak bisa bertemu karena masing-masing memiliki matra yang berbeda. Jin dan manusia selalu bisa berhubungan dan bahkan bersentuhan. Karena ada Hadist. Rasulullah (saw) yang menyatakan bahwa jin itu makanannya tulang binatang sisa makanan manusia dan kotoran lainnya.

Lantas seperti yang dipertanyakan, mungkinkah manusia bertemu jin dan bersentuhan? Jawabannya adalah sangat mungkin, bahkan ada yang menyebutkan tentang kemungkinan perkawinan antara dua jenis makhluk Tuhan itu.

Seseorang mungkin bertemu dengan jin lantaran dua hal. Pertama, karena kemampuan manusia itu sendiri dengan amalan-amalan tertentu sehingga bisa melihat dan berkomunikasi dengan jin. Bisa juga terjadi karena keturunan. Karena ayahnya memiliki kemampuan melihat dan memelihara jin, maka anaknya atau keturunannya yang lain juga bisa mewarisi kemampuan itu. Dalam beberapa kitab klasik memang disebutkan jika ingin melihat jin maka perbanyaklah membaca surah Jin. Ada yang menyatakan membaca surah itu di malam hari di sebuah Masjid tua. Nanti akan muncul seseorang yang menyapa dengan tutur sapa yang baik. Mengapa dipilih Masjid sebagai tempat berburu jin? Karena di tempat itulah jin-jin muslim bertempat tinggal.

Hal kedua adalah kemampuan jin itu sendiri untuk menjelma sehingga dapat terlihat manusia. Hal ini bisa dilihat ketika seseorang menyaksikan jin yang menakutkan. Hal tersebut bukan berarti muncul dari kemampuan manusianya, tapi karena kemampuan jin itu untuk menyapa manusia dan menakutinya.

Lalu, mungkinkah memanfaatkan jin? Mungkin saja. Tapi, terus terang tak bisa dijadikan pegangan karena akan menimbulkan fitnah. Beberapa ulama yang bersentuhan dengan jin selalu merahasiakan hubungannya dengan mereka lantaran takut akan fitnahnya. Sehingga, bisa kita lihat, jika ada seseorang yang memamerkan kemampuannya menggunakan jin dengan cara menampilkan beberapa keajaiban tertentu, itu adalah orang bodoh.