Saturday, May 5, 2007

Dzikir dan Keghoiban

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh. Saya ingin bertanya. Pada suatu ketika saya melakukan amalan zikir. Tapi pada saat bersamaan, istri saya mengalami hal-hal yang aneh. Pertama, waktu itu saya tidak shalat Subuh, karena ketiduran. Tapi, uniknya, istri saya justru melihat saya di kamar sedang shalat dan zikir. Yang kedua, selang beberapa hari kemudian, saya sedang mandi untuk persiapan shalat Subuh, dan istri saya melihat "kembaran" saya sedang berdiri di dalam kamar. Sampai akhirnya istri saya menggedor pintu kamar mandi dengan wajah ketakutan.

Apakah hal-hal aneh yang istri saya lihat ada hubungannya dengan amalan atau zikir yang saya baca? Mohon maaf, saya tidak menuliskan apa yang saya amalkan, karena bacaan amalannya sangat panjang. Wassalamualaikum Warah-matullahi wabarakatuh.

Zaenudin A.M.

Jawaban:

Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Ananda Zaenudin A.M, perlu anda ketahui, zikir tidak mengajak dan tidak menjadi keharusan untuk membawa atau mendorong pengamalnya pada kegaiban. Karena, salah satu fungsi zikir adalah untuk mengajak pengamalnya lebih mendekatkan diri kepada Allah (Swt). Selain itu, zikir juga akan membawa manusia pada ketenangan hati. 'Ala bidzikrillahi tathma'innal Qulub. Yaitu, ketenangan hati pribadi yang menjalankan zikir itu sendiri atau bagi yang melihatnya.

Dengan meningkatkan zikir, seorang individu akan dijauhkan Allah (Swt) dari sesuatu yang mengakibatkan atau mendorong pada perbuatan-perbuatan yang menjurus pada kesyirikan atau kemaksiatan yang lain.

Sedangkan timbulnya sesuatu yang dianggap gaib dari zikir, tidak masuk kategori dalam kegaiban berzikir. Kegaiban itu muncul karena ada ketenangan dalam hatinya. Sebagai contoh, orang yang dari pagi capek bekerja, setelah istirahat sebentar lalu mandi, pakai sabun dan sebagainya, terus ganti pakaian yang bersih. Dari kebersihan itu akan tumbuh kesejukan tersendiri bagi pemakainya.

Begitu pula bila hati itu telah bersih. Ia semakin peka dan tanggap, mampu mengekang nafsu yang suka menggoda dan mendorong untuk berbuat hal-hal yang merugikan. Karena kepekaan yang muncul itu dari hasil zikirnya, ia akan mampu menghindar dari perbuatan yang demikian.

Sedangkan masalah kegaiban itu mungkin saja terjadi Dia muncul karena faktor lain, yaitu tanda atau peringati bagi kita. Hal ini sama saja dengan tafsir yang dilakukan oleh seseorang yang bermimpi dalam tidurnya. Seperti yang dialami si A yang belum shalat Subuh dan belum menjalankan zikirnya, tapi sang istri mengetahui ia sedang shalat dan ternyata setelah dilihat sang suami masih tidur. Berarti, si ibu mendapat peringatan dari Allah untuk membangunkan sang suami untuk menjalankan shalatnya, karena itu adalah kewajibannya.