Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya sedih ketika suatu ketika mendengar gunjingan buruk yang diarahkan kepada orang-orang saleh, atau ulama shalihin yang menjadi panutan. Saya sedih sebab kadangkala mendengar cacian kepada ulama. Banyak ungkapan yang tak senonoh yang sering kami dengar di Masjid-masjid tertentu. Yang ingin kami tanyakan, bolehkah menghina atau mengumbar kejelekan ulama yang notabene menjadi panutan umat itu. Apakah pelakunya bisa dihukum secara syariah? Atas jawabannya saya ucapkan terima kasih. Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.
Salman Hadi
Jawaban:
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Orang yang dikategorikan sebagai orang saleh itu tidak hanya bisa dilihat dari satu sisi, misalnya karena ibadahnya. Kata saleh yang menyertai seseorang itu harus menyeluruh. Saleh hatinya, saleh mulutnya, saleh telinganya, saleh matanya, dan saleh pula perilakunya. Jadi, orang yang saleh tidak mungkin akan memojokkan orang lain. Andaikata terjadi hujatan terhadap orang-orang yang saleh, harus ada alasan mendasar yang sesuai syariah. Tapi, menunjukkan aib itu tetap tidak dibenarkan dalam Islam.
Salman Hadi
Jawaban:
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Orang yang dikategorikan sebagai orang saleh itu tidak hanya bisa dilihat dari satu sisi, misalnya karena ibadahnya. Kata saleh yang menyertai seseorang itu harus menyeluruh. Saleh hatinya, saleh mulutnya, saleh telinganya, saleh matanya, dan saleh pula perilakunya. Jadi, orang yang saleh tidak mungkin akan memojokkan orang lain. Andaikata terjadi hujatan terhadap orang-orang yang saleh, harus ada alasan mendasar yang sesuai syariah. Tapi, menunjukkan aib itu tetap tidak dibenarkan dalam Islam.