Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pernah kami membaca sebuah buku yang menyatakan, di antara beberapa tarekat yang ada, terdapat tarekat Sadziliyah yang paling ringan. Kemudian pada buku yang lain tertulis, jika seseorang belajar agama tanpa guru, yang menjadi gurunya adalah setan. Dengan kondisi seperti ini, dapatkah mengijazahkan kepada kami suatu zikir atau wirid dan bacaan Al-Qur'an yang cocok dengan karakter kami? Karena selama ini kami sering mengamalkan wirid yang bersumber dari beberapa macam buku. Adapun urutan dan jumlah bacaannya, kami sendiri yang menentukan. Wirid atau zikir itu dimulai dari istigfar sebanyak 101 kali, surah Al-Ikhlash, Al-Falaq, An-Naas masing-masing sebanyak satu kali, kalimah tayyibah 33 kali, tasbih, shalawat dan beberapa Asma al-Husna masing-masing 33 kali.
Kemudian untuk tarekat, dapatkah mengijazahkan kepada kami sebuah tarekat yang ringan, yang tidak membutuhkan waktu konsentrasi yang lama. Karena kami paling tidak bisa berkonsentrasi lama-lama. Dan bisakah wirid tarekat ini dibaca pada malam hari? Atas perkenan menjawab persoalan saya, saya sampaikan terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Djemy
Jawaban:
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Saya memberikan apresiasi yang besar kepada Anda karena mau berhati-hati dalam memahami bentuk ijazah atau awrad. Saya salut dan kagum terhadap diri Anda. Ambil dan teruskan bacaan wirid-wirid tersebut sebagai satu bentuk nilai ibadah. Wirid-wirid yang sudah diamalkan itu bagus sekali. Bahkan, alangkah baiknya kalau, sudah mengetahui dan mengamalkan, selanjutnya sesegera mungkin awrad tersebut dimintakan ijazah kepada ustad atau abuya atau tuan guru yang berada di sekitar lingkup Anda bertempat tinggal.
Untuk masalah tarekat, wiridnya sebenarnya bisa saja dibaca pada malam hari, habis shalat Magrib ke atas sampai shalat Subuh. Seperti halnya tarekat Sadziliyah yang ringan itu. Isi dan bentuk awrad-nya, antara lain, istigfar 100 kali, shalawat 100 kali, dan zikir 100 kali. Lalu ditutup dengan bacaan surah Al-Ikhlash tiga kali, Al-Falaq dan An-Nas masing-masing satu kali, lantas surah Al-Fatihah sekali.