Saturday, May 5, 2007

Khodam Malaikat dan Khodam Jin

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Di tengah keawaman kami mengenai dunia spiritual, terlebih dalam masalah makhluk Allah yang disebut khaddam, karena sangat menarik hati kami, maka itu kami ingin menyampaikan sebuah permasalahan. Dengan harapan, bisa menambah pengetahuan. Seseorang yang bertanya bahwa dia pernah mendapat bisikan gaib setelah mengamalkan sekian lama doa Nurbuwat. Telah dijawab bahwa yang memberi bisikan adalah jin, bukan malaikat, karena malaikat sudah mendapat tugas sendiri dari Allah (Swt).

Dari sini muncul pertanyaan mengapa Allah mengutus jin dalam membantu manusia yang rajin dan banyak membaca doa? Padahal dalam kasus yang sama pengasuh menegaskan, seburuk-buruknya manusia masih lebih baik daripada jin yang terbaik. Lalu ini bagaimana, sepertinya berseberangan?

Menyimak pengalaman si orang yang bertanya di atas, ada rasa khawatir di benak kami manakala akan mengamalkan wirid-wirid, jangan-jangan nanti kami didatangi jin. Bagaimanakah solusinya? Ataukah untuk mendekati Allah meniru metode, yaitu setiap ada kesempatan membaca wirid Subhanallah walhamdulillah wala ilaha Wallah dan La hawla wala quwwatala billah sampai 33 kali? Shalat Tahajud tiap malam? Bukankah katanya, "Kalau berlama-lama wirid, nanti yang datang jin muslim"?

Bahwa, kalau tidak kuat wirid, bisa gila. Apa tidak bertentangan dengan firman Allah surah Al-Ahzab ayat 41 yang intinya justru kita diperintahkan banyak berzikir, "Ya ayyuhalladzina Smanudzkurullaha dzikran kastiran'? Dan Hadist Nabi, "Berzikirlah kamu sampai majnun"? Bagaimana ini? Atas komentar dan nasihat pengasuh, kami sampaikan terima kasih. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Fawzi Machbub

Jawaban:

Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Saudara Fawzi, pertama yang patut Anda ketahui adalah, setiap ayat Allah diberikan satu kelebihan oleh-Nya, yaitu adanya penjaga yang disebut khaddam al-ayat. Khaddam al-ayat terdiri dari para malaikat. Untuk membantu malaikat, diutuslah wakalah (wakil), yang diambil dari kalangan jin yang terpilih. Dalam hal ini, kita harus yakin, mana mungkin Allah memerintah jin biasa, seperti yang tersebut dalam pertanyaan Anda. Allah (Swt) Mahatahu, mana yang bisa dititipi, mana yang diamanati.

Khaddam atau jin itu banyak yang menjadi waliyullah. Coba kita lihat salah satu ayat,
"Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk bersujud dan beribadah kepada-Ku"
(Adz-Dzariyat ayat 56).
Mengapa disebut sehalus jin lebih buruk dari sekasar manusia? Jelas, sebab jin mennpunyai alam yang berbeda. Ia tidak terpengaruh gravitasi (daya tarik) bumi. Sedangkan manusia hidup di bumi, manusia terpengaruh daya tarik bumi yang sangat kuat. Alam jin yang sebenarnya itu ada di lepas atmosfer. Setelah itu ada udara hampa. Itulah yang membatasi jin dan manusia. Mereka sendirilah yang mau bermigrasi atau pindah ke bumi. Tapi, sekali lagi, kehidupan mereka tidak terpengaruh daya tarik bumi. Alam mereka begitu kuat mempengaruhi. Magnetnya juga kuat sekali.

Satu contoh, pengaruh magnet atas pergerakan jin terhadap manusia. Satu meter jarak manusia dengan jin, akan berakibat terpentalnya manusia jika makhluk jin itu bergerak. Orang akan terjatuh mendadak karena gerakan lari jin meskipun telah satu jam berlalu. Hal tersebut karena daya tarik dan magnetnya yang kuat sekali. Karena itu disebut sehalus-halusnya jin itu sekasar-kasarnya manusia.

Lalu, banyak juga tokoh jin. Dari kalangan jin juga banyak yang belajar kepada ulama-ulama dari kalangan manusia. Turunnya surah Jin dalam Al-Qur'an mengisyaratkan hal itu. Coba kita pelajar, karena itu juga ada asal-usulnya, sama seperti ketika Islam masih di berada tangan Rasulullah (saw).

Yang kedua, Anda juga patut tahu, tidak semua awrad (wirid-wirid) itu mengandung khadam. Penjagaan malaikat memang diperuntukkan pada semua ayat. Ada malaikat yang menjaga bagian seluruh ayat, tapi ada juga yang menjaga bagian yang terkait dengan ilmu hikmah atau kandungan yang ada di dalam ayat itu. Hal satu ini tidak bisa dilihat dari kacamata maknawi semata. Tapi, jangan sampai semua keterangan yang saya berikan itu, membuat Anda takut berdoa dan berzikir karena takut didatangi jin. Sebab masalah itu ada bagian dan tempatnya masing-masing.

Kalau Anda berpegang teguh pada ketakutan itu, lalu pertanyaannya, bagaimana orang yang selalu membaca Al-Qur'an? Apakah orang-orang yang hafidz Al-Qur'an (penghafal Al-Qur'an) itu akan memiliki banyak jin? Yang jelas, tidak sesederhana itu. Semoga Anda puas.