Sunday, May 20, 2007

Setan Itu Bernama Preman

Premanisme itu anarkisme! Ideologi liberal tentang kejahatan, baik yang terorganisir dalam mafioso maupun berdiri sendiri. Lalu menggeliat dalam dunia bisnis. Muncullah pasar gelap (black market), penyelundupan yang birokratik, dan rapi. Bahkan tidak jarang premanisme muncul dalam peradilan hukum dan politik, atau pun eksploitasi kemiskinan.

Tommy Winata jadi fokus berita. Beritanya cukup menggemparkan, setara dengan Tommy Soeharto. Lalu Para preman bersiap siaga, siap membela sang boss, demi perjongosan wilayah preman. Demi mengokohkan betapa garangnya fisik mereka. Siapa yang kuat, siapa yang menang. Ujung-ujungnya adalah duit dan kekuasaan preman. Bedebah!

Apakah para preman, baik yang berdasi maupun yang bertato, hadir atas kehendak Allah? Jika demikian, kenapa Allah menciptakan preman-preman di sekitar peradaban kita? Ataukah preman-preman itu tidak lebih dari kacung-kacung dan jongos, dan sang bos tunggal adalah iblis. Jika demikian, berarti betapa seringnya iblis melakukan perselingkuhan dengan nafsu kebinatangan dan kebuas manusia, dengan mengambil tempat di sebuah pasar duniawi yang dirayakan oleh pesta syahwat dan tipu daya?

Kalau para preman bertato, berkapak merah berkeliaran di bus dan kereta, bahkan berkeliaran bursa saham, gedung terhormat DPR/MPR, di ketiak dan selangkangan birokrasi atau di sandaran militer. Semuanya tidak lebih bahwa pesta robohnya suatu peradaban bangsa sedang digaris oleh Allah. Jika Allah ingin menghancurkan bangsa ini, maka Allah menurunkan para preman untuk menguasai lahan bisnis, peradilan, pemerintahan, institusi parpol, bahkan lebih keji lagi menguasai kebudayaan.

Para preman "yang terhormat" (dan juga terlaknat), biasanya mencuci kotorannya melalui sumbangsih sosial, bikin money politic. Kalau perlu berjubah di masjid-masjid. Inilah era di mana anarkisme peradaban memasuki kegelapan jahiliyah modern. Dan premanisme memiliki lorong, dan kabel-kabel khusus dalam kebudayaan kita; lorong kegelapan dan remang-remang, kabel-kabel kemunafikan dan kedustaan. Ironisnya para preman sangat menikmati pesta kegelapan dengan diiringi jeritan-jeritan nuraninya sendiri, sampai terkapar dalam jahanam kriminalnya yang paling mengerikan.

Tapi kita juga jangan terlena. Perang antarpreman terkadang juga menggunakan nama Tuhan untuk melegitimasi powernya. Maka, para preman merasa dapat angin neraka yang dihembuskan oleh tipudaya surga semunya. Saat ini kekuasaan Amerika Serikat sebagai dalang premanisme dunia justru sangat berambisi menciptakan peradaban preman di Irak.

Sayangnya aparat kepolisian kita selalu luluh untuk memberantas premanisme. Dar der dor, hanya preman kelas teri, yang ditembak. Apakah tindakan itu hanya untuk memuaskan "drama hukum" yang sudah mirip ketoprak humor? Kenapa bandot kelas kakapnya tak pernah diberangus? Atau memang ada drama baru, mcmbiarkan adanya premanisme sebagai komoditas bargaining psikologi dan politik? Wallahu A’lam. Aparat dan komandannya yang tahu.

Dalam aspek ketuhanan, premanisme sampai kiamat memang akan ada. Bahkan dunia ini akan berakhir dengan kondisi yang paling gelap, paling buruk, dimana premanisme menguasai seluruh urat nadi dunia, dengan kekafirannya, kemusyrikannya, kemunafikannya, sadismenya, dan dengan kanibalismenya. Itulah lembah setan di hari kiamat.

Allah menakdirkan manusia jadi preman, karena itu menyeleksi dan menguji hamba-hambanya yang beradab dan berperikemanusiaan. Jika Anda memilih jadi preman, maka Anda telah mendaftarkan diri sebagai sampah di neraka, sekaligus memilih menjadi “bukan manusia” dalam deretan makhluk Allah. Lebih tinggi binatang dan makhluk paling hina sekali pun di muka bumi ini. Kecuali Anda segera bertobat, kembali pada jalan lurus bercahaya. Jalan Allah.