Wednesday, March 7, 2007

Tiap Saat Diincar Bencana

Katakanlah: "Siapakah yang dapat melindungi
kamu dari Allah jika Dia menghendaki bencana
atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?"
QS. Al Ahzab (33) : 17


Sebenarnya Bumi adalah planet yang rawan bencana. Tapi memang begitulah, setiap benda langit memiliki kondisi yang kurang lebih sama. Selalu diincar oleh bencana. Hanya, khusus Bumi, Allah memberikan perlindungan ekstra, sehingga bisa dihuni oleh makhluk hidup. Termasuk manusia.

Bumi memang planet istimewa yang paling aneh di antara sembilan planet lainnya di tatasurya ini. Tidak ada satu pun benda langit anggota tatasurya yang bisa ditempati oleh makhluk hidup, karena tidak memenuhi prasyarat untuk itu. Dan teristimewa karena selalu diancam bencana yang menghancurkan kehidupan.

Merkurius, planet yang paling dekat matahari, jelas-jelas tidak bisa dihuni disebabkan oleh ekstrimnya suhu permukaan planetnya. Perputaran rotasi Merkurius demikian lambatnya, sehingga ada bagian yang membara karena terlalu lama menghadap matahari, sedangkan bagian lainnya membeku karena terlalu lama membelakangi matahari. Dengan suhu seekstrim itu, tidak ada makhluk hidup yang tahan berada di permukaannya.

Venus sebagai planet ke dua, memiliki suhu yang 'lumayan'. Namun, tetap saja tidak bisa dihuni oleh makhluk hidup. Suhunya mencapai 450 derajat celsius. Cukup untuk melelehkan logam timbal. Inilah 'planet pemanggang' raksasa. Atmosfernya memiliki tekanan sangat besar dan berat. Kurang lebih sama dengan kalau kita berada di kedalaman 1.000 meter di bawah permukaan laut.

Yang lebih mengerikan, atmosfernya memiliki kandungan asam sulfat - H2SO4 - yang sangat besar dengan ketebalan ribuan meter. Sehingga permukaan planet ini selalu diguyur oleh hujan asam. Tak mungkin ada kehidupan di planet seperti ini.

Planet yang lebih jauh adalah Mars. Inilah planet ke 4 setelah Bumi. Dulu, banyak ilmuwan berharap akan menemui kehidupan di planet ini. Namun setelah AS mendaratkan pesawat tanpa awaknya ke Mars, terbukti tidak ada kehidupan di sana.

Bagaimana mungkin bisa ada kehidupan, karena ternyata Mars tidak memiliki prasyarat untuk munculnya kehidupan. Tak ada air. Tak ada kandungan oksigen yang cukup. Atmosfernya dipenuhi oleh gas beracun CO2 dalam kadar yang sangat tinggi.

Angin badai pasir terjadi selama berbulan-bulan tanpa henti. Permukaannya penuh dengan kawah-kawah selebar ratusan meter, yang sangat dalam dan membahayakan.

Planet ke 5 adalah Jupiter. Inilah planet terbesar di tatasurya kita. Sebuah planet gas tanpa daratan. Ya, tak ada daratan di sana. Semuanya berbentuk gas dengan suhu yang sangat dingin. Dan angin badai yang berlangsung selama ratusan tahun. Planet ini besarnya sekitar 318 kali Bumi.

Planet ke 6 adalah Saturnus. Bentuknya sangat khas dengan adanya cincin berisi gas, batu dan es, yang berputar di sekeliling planetnya. Planet ini juga terdiri dari gas dengan komposisi 75% Hidrogen dan 25% Helium. Kerapatannya lebih rendah dibandingkan air. Tentu saja tak mungkin ada kehidupan di planet ke 5 & 6 ini.

Planet ke 7 adalah Uranus. lnilah planet yang terdiri dari bongkahan batu dan es. Atmosfernya terdiri dari gas beracun metana yang mematikan, bercampur dengan Hidrogen dan Helium. Planet ini memiliki waktu mengelilingi matahari yang sangat panjang. Jika Bumi butuh waktu setahun untuk mengelilingi matahari, maka Uranus butuh waktu 84 tahun untuk sekali keliling matahari.

Planet ke 8 dan 9 adalah Neptunus dan Pluto. Keduanya adalah bongkahan es yang mati. Suhu di Neptunus berkisar minus 218 derajat celsius. Sedangkan Pluto sekitar minus 328 derajat celsius. Di atas permukaan Neptunus sering terjadi badai dengan kecepatan tinggi sampai 2000 km per jam. Atmosfernya juga dipenuhi Hidrogen, Helium dan Metana sangat tinggi.

Sedangkan planet ke 10, juga sebuah bongkahan es mati di balik Pluto. Planet ini masih terus diteliti keberadaannya oleh para ahli astronomi.

Bumi, sebagai planet ke 3 di tatasurya, sungguh memiliki keistimewaan luar biasa. Sehingga memenuhi syarat untuk dihuni makhluk hidup. Seluruh kondisinya sangat unik dan 'aneh', karena memiliki mekanisme yang saling mengontrol dalam keseimbangan sempurna.
Atmosfernya tersusun sempurna dengan ketebalan 1000 km, bersaf-saf melindungi penghuninya dari berbagai ancaman dari luar angkasa. Komposisinya juga sempurna, mengandung gas Nitrogen yang tak gampang bereaksi, sebesar 78%. Sementara, oksigennya stabil pada kisaran 21%. Sedangkan gas-gas beracun semisal CO2, CO, dan lainnya, total hanya berjumlah 1%.

Yang lebih menakjubkan adalah sirkulasi air. Planet ini memiliki keseimbangan sirkulasi air yang mengagumkan. Tak kurang dari 400 miliar ton air mengalami sirkulasi dan penjernihan otomatis sepanjang tahun.

Hujan air, benar-benar hanya terjadi di planet bumi. Mekanisme hujan akibat pemanasan air di permukaan Bumi oleh sinar matahari ini menjadi sebuah mekanisme penyediaan air bersih yang benar-benar sempurna. Entah apa jadinya jika di Bumi tidak ada mekanisme hujan. Pastilah tidak ada air bersih dalam kadar yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia secara berkualitas.

Semua air terkumpul di lautan dengan kadar garam yang tinggi. Tak ada air tawar, karena semua air di daratan bakal mengalir ke laut. Maka, manusia akan mengalami masalah besar, karena kesulitan air tawar bersih.

Bukan hanya air dan udara, planet Bumi dipenuhi oleh segala macam makanan. Uniknya cadangan makanan itu tersedia secara otomatis melalui sebuah mekanisme sempurna yang disebut sebagai 'rantai makanan'.
Air, udara, sinar matahari, tumbuh-tumbuhan, dan binatang, bekerjasama untuk membangun suatu mekanisme saling menguntungkan sehingga selalu 'tercipta' makanan. Berupa buah-buahan, sayuran, segala macam binatang laut, ternak, unggas, dan lain sebagainya. Semua itu bermunculan dalam mekanisme abadi. Tiada henti, selama berjuta tahun.

Jika terus kita cermati, maka kita bakal menemukan segala kondisi Bumi ini sangatlah 'aneh'. Sebagaimana planet yang lain, sebenarnya Bumi ini menyimpan potensi bencana yang luar biasa dahsyatnya. Selain yang datang dari luar, seperti batuan angkasa, sinar matahari, gelombang elektromagnetik dari luar angkasa, maka Bumi sendiri menyimpan bencana yang tiada terkira.

Di dalam Bumi sendiri ada potensi energi yang demikian besar, berupa magma sebagai inti Bumi. Selain itu ada gas-gas beracun dan bertekanan tinggi di dalam perutnya. Atau lempeng-lennpeng tektonik yang menyimpan energi gempa yang sangat besar dan membahayakan.

Gelombang air laut, angin badai, petir, banjir, dan semacamnya juga menjadi potensi bencana yang sewaktu-waktu bisa memporak-parandakan kehidupan di muka Bumi. Belum lagi kacaunya iklim, dan berkembang biaknya segala macam penyakit ganas.

Maka, sebenarnya kehidupan manusia di permukaan planet Bumi ini sangatlah rawan bencana. Terutama ketika mekanisme keseimbangannya telah bergeser jauh dari yang seharusnya. Bencana bakal susul menyusul menghantam semua makhluk yang ada di atasnya, dan menyengsarakan kita semua...