Wednesday, March 7, 2007

Bencana Kaum Tsamud

Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di
tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud
mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah,
kebinasaanlah bagi kaum Tsamud..
QS. Huud (11) : 68

KAUM TSAMUD mirip dengan kaum 'Aad yang hidup makmur dan berperadaban maju. Nama kaum ini diambil dari nama pemimpinnya yaitu Tsamud bin Gabir bin 'ram bin Sam bin Nuh, yang masih keturunan nabi Nuh. Tsamud bin Gabir adalah kakek buyut nabi Shaleh.

Nabi Shaleh diutus kepada kaum Tsamud untuk memperbaiki akhlak dan ketauhidan. Akan tetapi mereka menolak dengan penuh kesombongan. Bahkan mengirimkan sembilan orang terkuatnya untuk membunuh nabi Shaleh dan unta betina yang menjadi mukjizatnya. Maka Allah pun menimpakan bencana dahsyat berupa gempa dan petir yang menghancurkan kota mereka.

Kaum Tsamud termasuk kaum-kaum yang kisahnya diabadikan di dalam Al Qur’an. Sebagaimana kaum Nuh, kaum 'Aad, penduduk Madyan, kaum Ibrahim, dan Fir'aun. Mereka adalah kaum dan negeri-negeri yang telah dimusnahkan Allah. Dan kini hanya tercatat dalam sejarah. Yang tersisa hanya puing-puing dan reruntuhannya.

Allah ingin memberikan pelajaran kepada kita semua, begitulah dampak dari kekufuran. Bukan Allah yang menganiaya mereka, melainkan mereka menganiaya dirinya sendiri. Perilaku merekalah yang menyebabkan munculnya bencana itu.

QS. At Taubah (9) : 70
Belumkah datang kepada mereka berita penting tentang orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, 'Aad, Tsamud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan, dan (penduduk) negeri-negeri yang telah musnah? Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa keterangan yang nyata; maka Allah tidaklah sekali-kali menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.

Sebenarnya, kaum Tsamud digambarkan sebagai kaum yang maju. Menggantikan kaum 'Aad. Kotanya megah. Bangunan-bangunannya bagaikan istana. Baik yang berada di perkotaan bertanah datar. Maupun vila-vila mereka di pegunungan dan lembah-lembah, yang digambarkan Allah sebagai 'memahat gunung' dan 'memotong batu-batu di lembah' untuk membangun perumahan mereka.

QS. Al A'raaf (7) : 74
Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan.

QS. Al Fajr (89) : 9
dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu besar di lembah

Akan tetapi, kaum Tsamud menjadi kelewat batas dan merajalela di muka bumi untuk berbuat kemaksiatan serta berbagai kerusakan. Maka, Allah memperingatkan mereka lewat salah seorang dari kaumnya sendiri yaitu nabi Shaleh.

Shaleh mengajak kaumnya untuk ingat kembali kepada Allah. Bahwa hidup ini bukan hanya untuk bersenang-senang semaunya sampai merusak keseimbangan alamnya. Ada mekanisme ekosistem dan keseimbangan tertutup -closed circuit equilibrium- yang bekerja dalam kehidupan kita. Yang jika itu rusak, kita semua akan menanggung akibat dengan munculnya bencana.

Dan, banyak yang tidak menyadari bahwa 'keseimbangan tertutup' itu melibatkan Allah sebagai Penjaga Keseimbangannya. Jika kita melupakan Allah dalam mekanisme itu, maka kita bakal terjebak dalam sebuah mekanisme hawa nafsu. Disitulah manusia mulai masuk ke dalam lingkaran setan yang menghancurkan. Baik dalam lingkungan fisik, maupun psikis.

Karena itu, Allah dalam konsep Islam disebut sebagai Rabbul 'Alamin -Yang Menjaga Keseimbangan Alam. Sehingga alam ini tetap terpelihara dan berfungsi sebagai habitat bagi kehidupan di muka Bumi. Selama miliaran tahun. Sampai kemudian nanti, dilenyapkan kembali oleh Allah.

QS. Al Mulk (67) : 3
Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?

QS. Al Infithaar (82 ) : 7
Yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang,

Nah, kaum Tsamud telah menabrak keseimbangan itu, sehingga disebut sebagai orang-orang yang melewati batas. Terutama tokoh-tokohnya. Orang-orang kuatnya. Orang kayanya. Dan para pemimpinnya. Mereka menjadi sombong dan melupakan orang-orang lemah di antara mereka.

Maka, nabi Shaleh diutus Allah untuk mengingatkan mereka. Agar mereka kembali kepada konsep keseimbangan dalam bermasyarakat maupun dalam memperlakukan lingkungan hidupnya, dengan melibatkan Allah sebagai Rabbul `Alamin.

QS. Al A'raaf (7) : 73
Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka, Shaleh. Ia berkata. "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya, telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya, dengan gangguan apapun, kamu akan ditimpa siksaan yang pedih."

Akan tetapi mereka justru melawan dan melecehkan misi nabi Shaleh. Awalnya mereka mencoba mempengaruhi secara persuasif, bahwa nabi Shaleh adalah saudara mereka. Kelompok mereka. Orang yang mereka harap-harapkan agar membenarkan perbuatan-perbuatan mereka. Akan tetapi, ternyata nabi Shaleh tak mempan oleh rayuan itu. Dan tetap mengajak mereka untuk menyembah Allah. Maka mereka pun marah.

QS. Huud (11) : 62
Kaum Tsamud berkata: "Hai Shaleh, sesungguhnya kamu sebelum ini adalah seorang di antara kami yang kami harapkan, apakah kamu melarang kami untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak kami? Dan sesungguhnya kami betul-betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami."

Gagal mempengaruhi nabi Shaleh, mereka mencoba mempengaruhi pengikut-pengikutnya. Akan tetapi para pengikut nabi Shaleh dengan teguh berpegang pada keimanannya. Apalagi, mereka merasa diremehkan dan diremehkan dengan penuh kesombongan.

QS. Al A'raaf (7) : 75
Pemuka-pemuka yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka: Tahukah kamu bahwa Shaleh di utus oleh Tuhannya?". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami beriman kepada wahyu, yang Shaleh diutus untuk menyampaikannya.

Jawaban itu semakin membuat mereka marah, dan kemudian mereka membunuh unta betina milik nabi Shaleh sambil menantang agar nabi Shaleh mendatangkan azab yang dijanjikan oleh Allah.

QS. Al A'raaf (7) : 77
Kemudian mereka sembelih unta betina itu, dan mereka berlaku angkuh terhadap perintah Tuhan. Dan mereka berkata: "Hai Shaleh, datangkanlah apa yang kamu ancamkan itu kepada kami, jika kamu termasuk orang-orang yang diutus (Allah)".

Tentu saja tantangan itu lantas dijawab oleh nabi Shaleh. Bagaikan gayung bersambut. Mereka sudah tak mau lagi mendengarkan nasehat yang telah berulangkali disampaikan. Yang mereka minta ternyata adalah azab.

QS. Huud (11) : 65-68
Mereka membunuh unta itu, maka berkata Shaleh: "Bersukarialah kamu sekalian di rumahmu selama tiga hari, itu adalah janji yang tidak dapat didustakan."
Maka tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Shaleh beserta orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat dari Kami dan dari kehinaan di hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya.

Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud.

Ya, ketika azab datang, maka tak ada yang bisa selamat dari Allah. Demikian juga jika Allah menghendaki menyelamatkan dan memberikan rahmat. Allah menimpakan azab berupa gempa dan suara mengguntur yang luar biasa kepada kaum Tsamud.

QS. Al Haaqqah (69) : 5
Adapun kaum Tsamud maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa

QS. Al Furqan (25) : 38
dan (Kami binasakan) kaum 'Aad dan Tsamud dan penduduk Rass dan banyak (lagi) generasi-generasi di antara kaum-kaum tersebut.