Maka tatkala datang azab Kami,
Kami jadikan negeri kaum Luth itu terbalik
dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah
yang terbakar bertubi-tubi
QS. Huud (11) : 82
Kami jadikan negeri kaum Luth itu terbalik
dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah
yang terbakar bertubi-tubi
QS. Huud (11) : 82
Bencana besar lainnya yang sering dijadikan contoh dalam sejarah kenabian adalah hancurnya umat nabi Luth. Umat nabi Luth terkenal karena perbuatan jahatnya, terutama Homoseks. Selain itu mereka juga melakukan kejahatan-kejahatan lain seperti perampokan dan perzinahan secara terang-terangan. Usaha nabi Luth untuk menyadarkan mereka sia-sia belaka. Bahkan istrinya sendiri pun berpihak kepada orang-orang kafir. Maka Allah menghancurkan umat itu dengan mengirim hujan batu yang sangat dahsyat.
QS.At Tahrim (66) : 10
Allah menjadikan isteri Nuh dan isteri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari Allah; dan dikatakan: "Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk".
Dari sekian banyak informasi tentang bencana nabi Luth dan nabi Nuh, ada hal yang sangat menarik yaitu peranan isteri mereka. Keduanya berkhianat kepada rasul-rasul Allah itu. Sampai-sampai diabadikan dalam Al Qur’an sebagai pelajaran untuk umat-umat sesudahnya.
Pengkhianatan mereka itu harus dibayar mahal dengan nyawa mereka sendiri sebagai korban bencana. Dan, di akhirat mereka digolongkan sebagai orang-orang kafir. Masuk ke dalam neraka.
Kejadian semacam ini bukan hanya terjadi pada kedua rasul itu. Tetapi juga pada rasul yang lain. Di antaranya adalah anak nabi Nuh yang tenggelam dalam air bah. Orang tua nabi Ibrahim yang pembuat patung. Dan juga paman nabi Muhammad saw - Abu Thalib - yang tidak juga masuk Islam sampai ajal menjemputnya.
Para Nabi dan Rasul memang bukanlah segala-galanya, yang memiliki kekuasaan tak terbatas sehingga bisa menentukan seseorang masuk Islam atau tidak. Masuk surga atau masuk neraka. Beliau semua adalah manusia biasa yang diberi karunia dan tugas untuk menyampaikan risalah kenabian. Wahyu dan petunjuk dari Allah untuk umat manusia pada jamannya.
QS. Ibrahim (14) : 11
Rasul-rasul mereka berkata kepada mereka: "Kami tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, akan tetapi Allah memberi karunia kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hamba-Nya. Dan tidak patut bagi kami mendatangkan suatu bukti kepada kamu melainkan dengan izin Allah. Dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang mukmin bertawakkal.
QS. Al Maaidah (50 : 99
Kewajiban Rasul tidak lain hanyalah menyampaikan, dan Allah mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan.
Maka, nabi Luth pun pada posisi yang sama dengan para rasul lainnya. Beliau sekadar menyampaikan peringatan kepada umatnya. Dan sebagaimana para rasul itu, nabi Luth menghadapi tantangan yang sama beratnya.
QS. Al A'raaf (7) : 80-82
Dan (Kami utus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun sebelummu?"
Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan syahwatmu (kepada mereka), bukan kepada wanita, sungguh kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.
Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: "Usirlah mereka (Luth dan pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang berpura-pura mensucikan diri."
Nabi Luth diutus untuk meluruskan perbuatan keji kaumnya, yaitu kebiasaan melakukan homoseksual. Hubungan seksual antara sesama lelaki. Suatu perbuatan yang belum pernah dilakukan oleh umat-umat sebelumnya. Nabi Luth sangat membenci hal itu, karena Allah tidak meridhainya.
Akan tetapi, kaumnya melawan dan bahkan mengusir dirinya beserta keluarganya. Mereka mengejek sambil mencemooh, bahwa nabi Luth tak lebih hanyalah orang yang berpura-pura bersih. Sok suci. Akan tetapi, Luth berkata terus terang, bahwa dia sangat benci perbuatan mereka itu.
QS. Asy Syu'araa' (26) : 168-169
Luth berkata: "sesungguhnya aku sangat benci kepada perbuatanmu".
(Luth berdo' a): "Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari (akibat) perbuatan yang mereka kerjakan'.
Maka nabi Luth pun berdoa kepada Allah agar terhindar dari akibat perbuatan keji itu. Karena, sesungguhnyalah dia tahu bahwa perbuatan keji itu pasti akan menuai bencana. Dan Luth telah menyampaikan hal itu kepada umatnya. Akan tetapi mereka tidak percaya. Bahkan semakin brutal.
QS. Al Qamar (54) : 36
Dan sesungguhnya dia (Luth) telah memperingatkan mereka akan azab-azab Kami, maka mereka mendustakan ancaman-ancaman itu.
Puncaknya adalah ketika Allah mengutus dua malaikat untuk menghukum negeri kaum Luth. Malaikat itu menyamar menjadi dua orang pemuda yang tampan. Tentu saja kedatangan dua orang pemuda tampan di negeri homoseksual menjadi isu heboh. Dan berdatanganlah kaum homoseks itu ke rumah nabi Luth. Mereka berteriak-teriak agar Luth menyerahkan dua orang pemuda tampan itu. Tentu saja Luth khawatir. Dan malu kepada dua tamunya. Karena saat itu ia tidak tahu bahwa kedua tamu itu ternyata adalah dua orang malaikat yang diutus Allah untuk menghukum kaumnya.
Sebenarnya Luth mau membela mereka. Bahkan ia menawarkan puteri-puterinya untuk dikawin secara wajar oleh mereka. Atau pun mengawini wanita-wanita secara lebih terhormat. Akan tetapi mereka merangsek terus secara brutal, sehingga Luth mengeluh, untuk mencari perlindungan.
QS. Huud (11) : 78
Dan datanglah kepadanya kaumnya dengan bergegas. Dan sejak dahulu mereka selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang keji. Luth berkata: “Hai kaumku, inilah puteri-puteriku mereka lebih suci bagimu, maka bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu mencemarkanku terhadap tamuku ini. Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?”
QS. Huud (11) : 80
Luth berkata: "Seandainya aku mempunyai kekuatan atau kalau aku dapat berlindung kepada keluarga yang kuat (dari serbuan kaumnya)."
Namun, kedua pemuda tampan itu justru meyakinkan Luth, bahwa mereka adalah malaikat utusan Allah yang ditugasi untuk menghukum kaumnya. Tak usah dikhawatirkan. Bahkan mereka menyuruh Luth dan kaum beriman meninggalkan kota di waktu subuh, karena kota akan dihancurkan.
QS. Huud (11) : 81-82
Para utusan berkata: "Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikutmu di akhir malam dan janganlah ada seorang di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?".
Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (dijungkirbalikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi,
Kota mereka dibombardir oleh bebatuan dari angkasa. Istilah Al Qur’an adalah batu-batu dari tanah yang terbakar. Ribuan atau mungkin jutaan batu meteor menghajar kota sampai hancur, luluh lantak tidak berbentuk.
Apalagi yang datang bukan hanya batu-batu pijar, melainkan juga disertai angin dahsyat. Begitulah memang ketika segerombolan batu meteor masuk ke atmosfer Bumi. Massa batu-batuan itu menyebabkan udara terhentak ke samping dan menimbulkan angin badai. Ya, badai berbatu, persis seperti digambarkan Allah dalam ayat berikut ini.
QS. Al Qamar (54) : 34
Sesungguhnya Kami telah menghembuskan kepada mereka angin kencang yang membawa batu-batu. Kecuali keluarga Luth, mereka Kami selamatkan di waktu sebelum fajar menyingsing,
Bisa anda bayangkan sebuah kota diserbu oleh gerombolan meteor. Maka, kota itu itu seperti dihujani oleh bom dan mortir dari angkasa. Bangunan-bangunannya hancur lebur, rata dengan tanah.
Tanahnya bergetar-getar, merekah, dan bergejolak oleh ledakan-ledakan dahsyat bertubi-tubi. Maka, Kota Sodom pun runtuh dengan getaran gempa yang luar biasa mengerikan.
QS. Al Hijr (15) : 66
Dan telah Kami wahyukan kepadanya (Luth) perkara itu, yaitu bahwa mereka akan ditumpas habis di waktu subuh.
QS. Al Anbiyaa' (21) : 71
Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri (Syam) yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia.