Wednesday, March 7, 2007

Bencana Angin

Katakanlah: "Siapakah yang dapat melindungi
kamu dari Allah jika Dia menghendaki bencana
atasmu atau menghendaki rahmat untuk dirimu?"
QS. Al Ahzab (33) : 17


Bencana lain yang selalu mengintai manusia di Bumi adalah angin. Sebenarnya angin sangat bermanfaat untuk berbagai keperluan manusia. Akan tetapi, ia bisa juga menjadi musuh yang sangat menakutkan, karena bisa menghancurkan kota dan permukiman. Hal itu telah terjadi di berbagai wilayah permukaan Bumi dan memakan korban yang tidak sedikit. Nyawa maupun harta.

Angin terbentuk karena adanya perbedaan suhu dan tekanan di berbagai wilayah permukaan Bumi. Sebenarnya ini sangat bermanfaat buat manusia. Di antaranya adalah untuk mendistribusikan suhu antara wilayah kutub dan daerah sepanjang katulistiwa. Ada perbedaan suhu sekitar 100° celsius di antara kedua wilayah itu, disebabkan pemanasan matahari sepanjang tahun.

Sebagaimana kita ketahui musim panas dan dingin berganti-ganti antara wilayah selatan dan utara. Ini dikarenakan kemiringan posisi Bumi terhadap matahari. Perbedaan suhu itu menimbulkan tekanan yang berbeda antara wilayah-wilayah tersebut. Dengan adanya angin, suhu atmosfer Bumi selalu dalam keadaan seimbang dan hangat, sesuai untuk berlangsungnya kehidupan. Jika tidak, akan menjadi masalah, yaitu terjadi penumpukan panas di daerah-daerah tertentu, dan lainnya akan bertambah dingin dari waktu ke waktu.

QS. Al Jaatsiyah (45) : 5
dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkanNya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda bagi kaum yang berakal.

QS. Al Baqoroh (2) : 164
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda-tanda bagi kaum yang memikirkan.

Perlu diketahui, perbedaan suhu 100° derajat antara kutub dengan katulistiwa itu sebenarnya bisa menyebabkan munculnya angin berkecepatan tinggi, sampai 1000 km per jam. Dan, pasti akan menimbulkan masalah besar buat manusia.

Akan tetapi kenapa tidak? Ternyata Allah mengendalikan agar tidak terjadi angin badai terus menerus. Caranya Allah menciptakan gunung-gunung dan lembah, sehingga angin menjadi terhalang dari pergerakan bebasnya. Bergerak lebih lambat mengikuti lekuk permukaan Bumi. Seandainya permukaan Bumi ini datar, bisa dipastikan manusia akan mengalami masalah besar disebabkan kecepatan angin yang demikian tinggi.

Ditambah lagi adanya perbedaan kondisi antara permukaan daratan dan lautan. Daerah di atas lautan lebih cepat mengalami perubahan suhu disebabkan oleh pantulan sinar matahari dari permukaan laut. Ketika siang hari, udara di atas lautan lebih cepat panas, sehingga angin akan bergerak ke daratan. Sebaliknya, pada malam hari udara di atas lautan lebih cepat dingin, sehingga angin bergerak dari daratan ke lautan.

Begitulah Allah nnengatur pergerakan angin, di antaranya, sangat bermanfaat untuk para nelayan yang ingin melaut dengan perahu layarnya. Malam hari mereka berangkat mencari ikan, dan esok harinya mereka pulang. Betapa besar nikmat Allah kepada manusia.

QS. Ar Ruum (30) : 46
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintahNya dan supaya kamu dapat mencari karuniaNya, semoga kamu bersyukur.

Dengan pergerakan angin yang demikian itulah Allah memberikan rezeki kepada para nelayan. Dan kemudian ikannya bisa kita nikmati, meskipun kita tidak mencarinya langsung dari lautan. Mudah-mudahan manusia bersyukur, begitu firman-Nya.

Sayangnya tidak banyak yang mau bersyukur. Sehingga Allah mengingatkan kepada kita agar tidak lupa atas perlindunganNya saat kita kritis di lautan lepas. Angin yang tadinya jinak, lembut dan membawa rezeki itu bisa saja lantas berubah menjadi ganas dan mengancam keselamatan kita. Menjadi angin topan bagi mereka yang tak pandai bersyukur atas segala nikmat yang diberikan.

QS.Al Israa' (17) : 69
atau apakah kamu merasa aman dari dikembalikanNya kamu ke laut sekali lagi, lalu Dia meniupkan atas kamu angin topan dan ditenggelamkan-Nya kamu disebabkan kekafiranmu. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun dalam hal ini terhadap Kami.

Di ayat yang lain, Allah juga bercerita bahwa angin itu sangat bermanfaat buat tumbuh-tumbuhan. Agar terjadi perkembangbiakan. Dan akhirnya untuk mencukupi kebutuhan manusia yang juga terus berkembang biak.

QS. Al Hijr (15) : 22
Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukan kamu yang menyimpannya.

Namun bagi mereka yang tidak pandai bersyukur, angin pun bisa menjadi bencana bagi para petani. Atau bahkan bagi kita semua. Tanaman pangan yang kita harap-harapkan untuk dipanen pun hancur musnah diterpa bencana.

QS. Ar Ruum (30) : 51
Dan sungguh, jika Kami mengirimkan angin lalu mereka melihat (tumbuh-tumbuhan itu) menjadi kuning (kering), benar-benar tetaplah mereka sesudah itu menjadi orang yang ingkar.

QS. Fush Shilat (41) : 16
Maka Kami meniupkan angin yang amat gemuruh kepada mereka dalam beberapa hari yang sial, karena Kami hendak merasakan kepada mereka itu siksaan yang menghinakan dalam kehidupan dunia. Dan sesungguhnya siksaan akhirat lebih menghinakan sedang mereka tidak diberi pertolongan.

Jadi, kehidupan di Bumi ini memang butuh angin. Akan tetapi sekali waktu akan diporakporandakan oleh angin juga. Ada angin badai, angin topan, puting beliung, angin panas dan dingin, angin berdebu dan berbatu, dan berbagai macam angin lainnya. Bumi senantiasa diincar oleh bencana angin.

Prinsip dasar semua itu adalah keseimbangan alamiah di permukaan Bumi. Jika karena sesuatu hal tekanan udara di suatu wilayah jauh lebih tinggi dari wilayah di sekitarnya, maka bakal muncul angin yang kekuatannya seiring dengan besarnya perbedaan suhu dan tekanan di wilayah itu.

Jadi, ada beberapa faktor yang harus kita hindarkan, agar kita tidak sampai merusak keseimbangan mekanisme alamiah itu. Misalnya, jangan sampai kita berbuat kerusakan yang akan menjadi penyebab naiknya suhu atmosfer bumi. Seperti meningkatnya polusi dan gas-gas rumah kaca. Atau penggundulan hutan, merusak lapisan ozon, dan lain sebagainya.

Kenaikan suhu global itu akan menyebabkan perubahan tekanan udara, kecepatan angin, mekanisme hujan, dan proses-proses tertentu yang merusak keseimbangan. Akhirnya, kita sendiri yang bakal menuai akibatnya...