Insya Allah, setiap orang pernah pergi ke pasar. Entah untuk keperluan belanja, mengantar keluarga, atau karena keperluan lainnya. Jika kita suatu saat berada di pasar, maka lihatlah lalu lalang manusia dengan ekspresinya yang bermacam-macam, yang menunjukkan kepentingan dan emosi yang berbeda-beda pula.
Bisakah kita melihat kehadiran Allah Yang Maha Kuasa, ketika kita menyaksikan keanekaragaman manusia, dan keanekaragaman barang-barang yang berada di dalam pasar?
Mungkin yang perlu kita pertanyakan kepada diri sendiri, adalah mengapa ribuan barang yang ada di dalam pasar tersebut selalu ada saja yang membeli dan memerlukannya? Setiap orang yang pergi ke pasar dan perlu untuk membeli atau menjual barang, berarti dia sedang mempunyai persoalan pada dirinya dan keluarganya.
Apabila di dalam pasar ada seribu saja jenis barang yang berbeda, dan apabila suatu saat barang-barang tersebut laku karena dibutuhkan orang, berarti setidaknya ada seribu persoalan yang berbeda, dalam diri orang-orang yang pergi ke pasar tersebut.
Yang sangat hebat dan menjadi misteri adalah, bahwa persoalan yang muncul dengan tingkat variasi yang berbeda pada setiap orang, dapat dijawab dan diselesaikan oleh persoalan orang lain dengan variasi yang berbeda pula....
Putra pak Aman yang masih duduk di bangku kelas tiga Sekolah Dasar, suatu saat diberitahu oleh ibu gurunya agar makan sayuran yang cukup supaya badannya tumbuh sehat dan cepat besar. Bu Aman yang kebetulan sedang sakit minta bantuan pak Aman untuk pergi ke pasar agar membeli sayuran atas permintaan anaknya tersebut. Maka pak Aman pagi-pagi berangkat ke pasar naik angkutan umum untuk membeli sayuran yang dimaksud.
Pada saat yang bersamaan Bagus, seorang anak petani di suatu desa yang jaraknya cukup jauh dari pasar, tidak punya uang untuk membayar sekolahnya. 'Kebetulan' saat itu musim petik sayur tiba, maka orang tua Bagus pergi ke pasar untuk menjual sayuran hasil kebunnya. Setelah berada di pasar 'kebetulan' lagi ia bertemu dengan pak Aman yang juga sedang membutuhkan sayuran untuk keperluan anaknya. Maka terjadilah transaksi jual beli sayuran antara pak Aman dan bapaknya Bagus.
Sungguh sederhana kejadian tersebut. Tetapi jika diperhatikan dan direnungkan, sungguh luar biasa!
Pada 'moment' transansaksi itu bertemulah berbagai kepentingan yang saling menolong dan saling memberikan solusi bagi persoalan masing-masing.
Di sini nampak, bahwa persoalan-persoalan yang kelihatannya tidak memiliki keterkaitan, ternyata setelah diperhatikan dengan seksama menjadi satu rumpun persoalan yang kemudian mempunyai hubungan sangat erat.
Yaitu :
Peristiwa Ibu guru yang menjelaskan ilmunya
Kurikulum Sekolah Dasar tentang pentingnya ilmu Gizi
Bu Aman yang sedang sakit minta kerelaan suaminya untuk pergi ke pasar
Pak Aman yang bersedia pergi ke pasar untuk membeli sayur
Sopir angkutan umum yang berangkat bekerja pagi hari
Peraturan sekolah yang mengharuskan Bagus membayar uang sekolah
Musim petik sayur yang 'kebetulan' sedang tiba
Putra pak Aman yang tumbuh menjadi sehat
Dari ilustrasi sederhana ini nampak sekali betapa sebuah persoalan, bisa membias menjadi bermacam-macam persoalan yang antara satu dengan lainnya saling terkait dengan erat, dan saling memberi solusi.
Kalau hal tersebut dibicarakan dengan logika matematis memang akan menjadi nampak aneh! Tetapi dengan menggunakan logika iman, nampak jelas semua keterkaitan tersebut.
Bisakah kita mencari jawabnya? Dimanakah letak keterkaitannya? antara kurikulum kelas tiga SD dengan keberangkatan sopir angkot pagi hari? siapa yang membangunkan sopir angkot untuk bangun pagi? antara keikhlasan pak Aman pergi ke Pasar dengan keperluan Bagus membayar sekolah? antara peraturan sekolah dengan musim petik sayur? antara keinginan badan sehat dengan rezeki sopir angkot? siapa yang mengatur persoalan semua itu? apakah semua itu sekedar kebetulan saja? jika hal itu kebetulan, kenapa berjuta peristiwa itu terjadi di setiap saat dan waktu? Dan terus berkelanjutan, sehingga dusnia tetap lestari? berapa ribukah jumlah pasar yang ada di propinsi Jawa Timur? berapa juta persoalan manusia yang ada di pulau Jawa 'saja'? mungkin semua manusia menganggap persoalannya paling rumit dan paling berat. Tetapi Allah Swt justru menyelesaikan persoalan setiap manusia dengan persoalan manusia yang lain....betapa Dahsyatnya, betapa Agungnya, dan betapa Indahnya Dzat Yang Maha Tinggi itu dalam mengatur urusanNya.... ....subhaanallah....wal hamdulillaahi wa laa ilaaha ilallahu Allahu Akbar..!
Satu kesimpulan yang membuat kita menjadi tertegun adalah, ternyata setiap persoalan yang kita hadapi menjadi solusi bagi persoalan orang lain. Bahkan juga mungkin sekali sebagai jalan keluar bagi persoalan kita lainnya...
Berarti setiap kita punya persoalan, mungkin itulah sebuah jawaban dari do'a yang sering kita munajatkan sebagai solusi dari persoalan yang lain ..... ? Wallaahua’lam
Begitulah kiranya, salah satu cara Allah untuk melestarikan kehidupan dunia. Barang siapa yang mampu melihat (persoalan) dirinya, Ia akan mampu melihat (kasih sayang)Tuhannya.
QS. Al Baqarah : 115
Dan kepunyaan Allah-lah timur dan beret, make ke manapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.
Bisakah kita melihat kehadiran Allah Yang Maha Kuasa, ketika kita menyaksikan keanekaragaman manusia, dan keanekaragaman barang-barang yang berada di dalam pasar?
Mungkin yang perlu kita pertanyakan kepada diri sendiri, adalah mengapa ribuan barang yang ada di dalam pasar tersebut selalu ada saja yang membeli dan memerlukannya? Setiap orang yang pergi ke pasar dan perlu untuk membeli atau menjual barang, berarti dia sedang mempunyai persoalan pada dirinya dan keluarganya.
Apabila di dalam pasar ada seribu saja jenis barang yang berbeda, dan apabila suatu saat barang-barang tersebut laku karena dibutuhkan orang, berarti setidaknya ada seribu persoalan yang berbeda, dalam diri orang-orang yang pergi ke pasar tersebut.
Yang sangat hebat dan menjadi misteri adalah, bahwa persoalan yang muncul dengan tingkat variasi yang berbeda pada setiap orang, dapat dijawab dan diselesaikan oleh persoalan orang lain dengan variasi yang berbeda pula....
Putra pak Aman yang masih duduk di bangku kelas tiga Sekolah Dasar, suatu saat diberitahu oleh ibu gurunya agar makan sayuran yang cukup supaya badannya tumbuh sehat dan cepat besar. Bu Aman yang kebetulan sedang sakit minta bantuan pak Aman untuk pergi ke pasar agar membeli sayuran atas permintaan anaknya tersebut. Maka pak Aman pagi-pagi berangkat ke pasar naik angkutan umum untuk membeli sayuran yang dimaksud.
Pada saat yang bersamaan Bagus, seorang anak petani di suatu desa yang jaraknya cukup jauh dari pasar, tidak punya uang untuk membayar sekolahnya. 'Kebetulan' saat itu musim petik sayur tiba, maka orang tua Bagus pergi ke pasar untuk menjual sayuran hasil kebunnya. Setelah berada di pasar 'kebetulan' lagi ia bertemu dengan pak Aman yang juga sedang membutuhkan sayuran untuk keperluan anaknya. Maka terjadilah transaksi jual beli sayuran antara pak Aman dan bapaknya Bagus.
Sungguh sederhana kejadian tersebut. Tetapi jika diperhatikan dan direnungkan, sungguh luar biasa!
Pada 'moment' transansaksi itu bertemulah berbagai kepentingan yang saling menolong dan saling memberikan solusi bagi persoalan masing-masing.
Di sini nampak, bahwa persoalan-persoalan yang kelihatannya tidak memiliki keterkaitan, ternyata setelah diperhatikan dengan seksama menjadi satu rumpun persoalan yang kemudian mempunyai hubungan sangat erat.
Yaitu :
Peristiwa Ibu guru yang menjelaskan ilmunya
Kurikulum Sekolah Dasar tentang pentingnya ilmu Gizi
Bu Aman yang sedang sakit minta kerelaan suaminya untuk pergi ke pasar
Pak Aman yang bersedia pergi ke pasar untuk membeli sayur
Sopir angkutan umum yang berangkat bekerja pagi hari
Peraturan sekolah yang mengharuskan Bagus membayar uang sekolah
Musim petik sayur yang 'kebetulan' sedang tiba
Putra pak Aman yang tumbuh menjadi sehat
Dari ilustrasi sederhana ini nampak sekali betapa sebuah persoalan, bisa membias menjadi bermacam-macam persoalan yang antara satu dengan lainnya saling terkait dengan erat, dan saling memberi solusi.
Kalau hal tersebut dibicarakan dengan logika matematis memang akan menjadi nampak aneh! Tetapi dengan menggunakan logika iman, nampak jelas semua keterkaitan tersebut.
Bisakah kita mencari jawabnya? Dimanakah letak keterkaitannya? antara kurikulum kelas tiga SD dengan keberangkatan sopir angkot pagi hari? siapa yang membangunkan sopir angkot untuk bangun pagi? antara keikhlasan pak Aman pergi ke Pasar dengan keperluan Bagus membayar sekolah? antara peraturan sekolah dengan musim petik sayur? antara keinginan badan sehat dengan rezeki sopir angkot? siapa yang mengatur persoalan semua itu? apakah semua itu sekedar kebetulan saja? jika hal itu kebetulan, kenapa berjuta peristiwa itu terjadi di setiap saat dan waktu? Dan terus berkelanjutan, sehingga dusnia tetap lestari? berapa ribukah jumlah pasar yang ada di propinsi Jawa Timur? berapa juta persoalan manusia yang ada di pulau Jawa 'saja'? mungkin semua manusia menganggap persoalannya paling rumit dan paling berat. Tetapi Allah Swt justru menyelesaikan persoalan setiap manusia dengan persoalan manusia yang lain....betapa Dahsyatnya, betapa Agungnya, dan betapa Indahnya Dzat Yang Maha Tinggi itu dalam mengatur urusanNya.... ....subhaanallah....wal hamdulillaahi wa laa ilaaha ilallahu Allahu Akbar..!
Satu kesimpulan yang membuat kita menjadi tertegun adalah, ternyata setiap persoalan yang kita hadapi menjadi solusi bagi persoalan orang lain. Bahkan juga mungkin sekali sebagai jalan keluar bagi persoalan kita lainnya...
Berarti setiap kita punya persoalan, mungkin itulah sebuah jawaban dari do'a yang sering kita munajatkan sebagai solusi dari persoalan yang lain ..... ? Wallaahua’lam
Begitulah kiranya, salah satu cara Allah untuk melestarikan kehidupan dunia. Barang siapa yang mampu melihat (persoalan) dirinya, Ia akan mampu melihat (kasih sayang)Tuhannya.
QS. Al Baqarah : 115
Dan kepunyaan Allah-lah timur dan beret, make ke manapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.