Monday, March 5, 2007

Alhamdulillah, Betapa Segarnya!

Mandi, betapa segarnya! Bisakah anda membedakan segarnya badan antara sebelum dan sesudah mandi? Pasti terasa. Sebelum mandi, lemas. Sesudah mandi, badan lebih segar dan bersemangat.

Islam mengajarkan umatnya untuk mandi. Kenapa? Karena mandi, wudlu, dan membersihkan diri bakal memberikan kondisi yang menyehatkan. Islamlah satu-satunya agama yang mengajarkan mandi secara eksplisit kepada umatnya. Padahal Islam turun di daerah Arab yang sulit air. Tetapi, Allah Maha Tahu, bahwa manusia butuh mandi. Karena itu ada perintah mandi janabat, wudlu, dan istinja'.

Mandi, di era modern, bahkan sering digunakan sebagai terapi dan penyembuhan. Mandi memberikan kesegaran karena menyeimbangkan suhu badan secara keseluruhan.

Ketika bekerja keras seseorang akan mengalami peningkatan suhu secara tidak merata. Aktifitas otak yang intens akan menyebabkan suhu di sekitar kepala meningkat. Aktifitas otot tangan yang berlebihan juga akan menyebabkan suhu di sekitar tangan meningkat. Demikian pula aktifitas kaki, dan lain sebagainya.

Nah, peningkatan suhu lokal ini, akan menyebabkan ketidak-seimbangan kondisi badan. Dengan cara berwudlu, atau apalagi mandi, suhu badan akan diseimbangkan kembali. Segar. Maka, mandi adalah salah satu bentuk nikmat Allah yang diberikan kepada kita. Semakin bersyukur, semakin nikmat rasanya.

Aktifitas pagi yang tepat, adalah awal yang baik bagi kinerja kita seharian. Bangun pagi penuh nikmat, membuka mata penuh rasa syukur, dan mandi pagi seiring dengan segarnya badan, sungguh bakal memompa jiwa kita. Bekerja dan mencari rezeki pun jadi penuh semangat...

Betapa enaknya orang yang selalu ingat Allah. Berdzikir di setiap waktu yang kita miliki. Semuanya jadi nikmat. Guyuran air pun jadi sumber kebahagiaan. Bukan dibuat-buat. Apalagi dipaksa-paksakan. Semuanya berjalan secara alami, karena kita paham apa yang kita rasakan dan kita alami.

Bahkan kalau kita mau mengamati lebih jauh. Saat di kamar mandi buang air, itu adalah karunia yang luar biasa besarnya kepada kita. Bayangkan kalau kita tidak bisa buang air - besar maupun kecil.

Betapa banyak orang yang menderita dan kemudian masuk rumah sakit karena tidak bisa buang air. Saya pernah melihat seorang kawan yang sakit liver kronis. Salah satu efeknya, dia tidak bisa buang air besar. Setiap buang air besar dia sangat tersiksa. Tapi tidak juga bisa. Perutnya membuncit, karena kotoran tidak bisa keluar dengan lancar. Bahkan pembuluh darah di matanya sempat pecah karena mengejan terlalu keras, setiap buang air besar. Astaghfirullah...

Kita yang sehat ini diberi kenikmatan oleh Allah tiada terkira. Tapi tidak merasakan. Tidak menyadarinya. Tidak mensyukurinya. Jangan menyesal kalau suatu ketika nikmat itu lepas dari tangan kita dan ketemu dengan penderitaan yang menyakitkan. Na'udzubillahi mindzalik. Mudah-mudahan Allah melindungi dan mengampuni kekhilafan kita...

Marilah kita ikuti sabda Rasulullah saw, kita jaga kesehatan semasih kita bisa. Dan kita syukuri nikmat ini selagi diberi kesempatan...

Sabda Rasulullah saw:
“Barangsiapa sehat lahirnya, dan juga sehat batinnya, maka seolah-olah dunia dan isinya ini menjadi miliknya…”