Monday, March 5, 2007

Kagum Melihat Cicak Menyambut Rezki

Cicak-cicak di dinding, diam-diam merayap. Datang seekor nyamuk, Hap..! lalu ditangkap

Inilah sebait lagu yang sangat populer di kalangan anak-anak balita, sebuah lagu yang sederhana tetapi lagu tersebut dapat menyatu dalam kehidupan anak-anak kita.

Kenapa saya jadi teringat lagu tersebut? Sebab ketika hari sudah menjelang malam, dan ketika saya mau memejamkan mata untuk beristirahat, tiba-tiba di dinding kamar terlihat seekor cicak yang merayap dari tempat persembunyiaannya menuju 'suatu' tempat tertentu. Dan ...hap! cicak tersebut telah menangkap seekor nyamuk yang datang `menuju' dirinya.

Peristiwa ini tampaknya biasa saja, seperti peristiwa lainnya yang sering kita saksikan dalam kehidupan ini. Tetapi kalau kita cermati lebih lanjut, maka tampaklah sesuatu yang istimewa dalam lagu ini. Dan tentu kita menjadi kagum kepada penciptanya.

Point penting yang terdapat dalam syair lagu tersebut adalah, bahwa nyamuk sebagai makanan dari cicak, justru dia yang aktif menuju/mendekati mulut cicak. Andaikata nyamuk tidak terbang menuju cicak, maka secara logika tidak akan mungkin cicak bisa mendapatkan rezekinya. Sebab nyamuk memiliki sayap dan ia bisa terbang dengan gesitnya, sementara cicak tidak bisa terbang, dan hanya bisa merayap saja.

Cicak hanya akan bisa menangkap seekor nyamuk, sebagai rezeki yang dikirim oleh Allah Swt, apabila ia mau berusaha dengan cara merayap, menggerakkan dirinya ke arah yang tepat. Yaitu di sekitar manakah posisi 'rezeki' itu berada.