Monday, March 5, 2007

Allah Sembunyikan Kunci Mobilku

LUPA' bisa menjadikan kita sedih, jengkel, atau kecewa. Dan kita menjadi kerepotan karenanya. Dengan sering lupa, aktifitas apa saja yang dilakukan seseorang menjadi tidak bisa berjalan lancar. Karena terhalang oleh lupa.

Misalnya:
Lupa tidak membawa dompet. Padahal sudah berada di tengah perjalanan. Karena begitu pentingnya dompet itu, maka kita mesti kembali untuk mengambilnya. Tentu saja memakan waktu. Dan, menjengkelkan.

Kunci masih berada di dalam mobil, kita lupa. Dan, menutup mobil. Wah, tentu saja sangat merepotkan. Kita harus mencari tukang kunci untuk membongkar pintu mobil.
Lupa jadwal. Lupa kalau hari ini, jam ini ada pertemuan penting.
Lupa membawa alat tulis. Padahal mau ujian. Dan sebenarnya sudah dipersiapkan.
Lupa menjemput anak yang sedang sekolah. Padahal jam pulang sudah berlalu....dsb..dsb.

Salahkah orang yang lupa? Tentu tidak bisa kita salahkan seratus persen. Sebab, ia memang lupa. Mau apa lagi? Begitulah kira-kira jawaban yang sering kita jumpai di sekitar kita.

Bahkan, suatu ketika, saya pernah tidak membayar makanan di sebuah rumah makan. Di tengah perjalanan pulang, baru teringat kalau makanan yang baru saja kami nikmati itu belum terbayar.

Itu terjadi, karena pada saat kami selesai makan, datang seorang teman lama bersama rombongannya. Selama beberapa menit kami terlibat obrolan asyik. Setelah itu, langsung saja kami keluar mengambil kendaraan untuk pulang.

Sang pemilik rumah makan rupanya juga tidak memperhatikan keberadaan kami. Sehingga, ketika kami keluar dari rumah makan tersebut, dianggapnya kami telah membayar di kasir. Barulah keesokan harinya kami kembali ke tempat itu untuk mohon maaf atas kekhilafan kami. Tentu saja, sekaligus membayar makanan yang belum kami bayar.

Baiklah, kita coba melihat 'kasus lupa' dari sisi yang lain. Oleh karena 'lupa' adalah kejadian yang tidak kita sengaja, maka sesungguhnya kejadian ini justru disengaja oleh Sang Pengatur kehidupan.

Tidak ada yang kebetulan di alam semesta ini. Semuanya terkendali olehNya. Kaena itu, kita lantas bisa mencari hikmah dari kasus lupa itu.

Apa saja yang sudah terjadi tidak bisa diubah. Karena, kejadian itu sudah terekam dalam perjalanan waktu. Hari apa, jam berapa, menit keberapa, dan detik keberapa, sudah tidak bisa berubah lagi.

Artinya apa saja yang sudah terjadi, baik kejadian kecil maupun besar, semua sudah 'tertulis' dan kemudian kita menyebut sebagai sebuah ketetapan atau takdir dari Allah Swt. Tetapi sebelum segalanya terjadi, kita berhak untuk mengusahakan sesuai kehendak dan keinginan kita.

Berkaitan dengan itu semua, marilah kita mencoba melihat peristiwa pada diri kita masing-masing. Dari banyak hal yang kita sadari, ternyata aktifitas kita ini ada yang mengatur. Meskipun kita juga mengatur sesuai dengan keinginan kita.

Paling tidak dari kejadian lupa, kita akan bisa melihat bahwa, serentetan peristiwa lupa yang terjadi pada kehidupan tidaklah selalu membuahkan hal yang menyedihkan atau menjengkelkan. Tidak jarang kita jumpai peristiwa lupa, yang menyebabkan kita bersyukur dan berterima kasih kepada Allah. Karena dari kejadian lupa itu kita menemukan manfaat.

Sebagai contoh sederhana, suatu ketika saya betul-betul lupa dimanakah saya menaruh kunci mobil. Padahal mobil baru saya pakai. Seisi rumah saya mintai tolong untuk mencarinya. Tetapi sampai 2 jam lebih tidak juga ketemu.

Sampai-sampai dalam hati saya sempat berburuk sangka kepada tetangga yang kebetulan membawa anaknya yang masih kecil bermain ke rumah. Jangan-jangan di pakai mainan olehnya. Terus jatuh di tempat yang tersembunyi.

Tetapi dengan menepis anggapan tersebut, kami tetap mencarinya. Ketika kami semua mencari kunci yang ‘hilang’ mendadak itu, tiba-tiba saya menemukan fulpen kesayangan saya yang sudah sekian tahun tidak ketemu, yang saya anggap sudah hilang. Betapa senangnya hati saya. Fulpen itu nilainya sangat mahal karena memiliki sejarah dan kenangan tersendiri.

Anehnya, begitu saya menemukan fulpen tersebut, tidak lama kemudian kunci yang kami cari-cari itu pun ketemu di tempat yang sangat mudah untuk dilihat dan ditemukan....subhaanallah.

Allah Swt telah membantu mencarikan fulpen yang hilang sudah sekian lama itu dengan cara yang sangat unik, yaitu `membuat hilang' lebih dahulu benda yang lain.

Begitulah kira-kira salah satu cara Allah menunjukkan kekuasaanNya. Memberikan kesenangan pada kita melalui peristiwa lupa, yang mungkin saja kita tidak suka dengan kondisi tersebut.

Dengan adanya peristiwa lupa, kita kembali bertemu dengan kekuasaan Allah. Tuhan yang mengatur segala persoalan hidup manusia. Tuhan yang Maha Berilmu dan mengendalikan segala kejadian. Termasuk ketika kita lupa. Karena IA selalu ingin memberikan yang terbaik untuk kita...