Tuesday, March 6, 2007

Sombong, Riya' & Ujub

Kesombongan, riya' dan ujub adalah satu rumpun sifat yang bisa membelenggu langkah ibadah kita. Riya' adalah keinginan untuk dipuji orang setiap kali melakukan perbuatan. Ujub adalah bangga diri. Merasa diri hebat dan terpuji. Dan puncaknya adalah kesombongan. Merasa diri hebat, sekaligus bangga akan kehebatamya, dan akhirnya memamerkan 'kehebatan'nya itu kepada orang lain. Padahal sih, belum tentu dia seorang yang benar-benar hebat.

Lebih jauh sifat-sifat itu akan berakibat pada sikap merendahkan orang lain. Cuma dia raja yang paling hebat. Paling pantas. Paling pintar. Paling kaya. Paling berkuasa. Dan paling segala-galanya. Orang-orang di sekitarnya merasa neg dan benci. Allah dan para malaikat-Nya pun tidak menyukai.

QS. An Nissaa' (4) : 36
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,

QS. Al Israa' (17) : 37
Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.

Ya, kita seringkali berlebihan. Seakan-akan kita ini orang yang hebat. Ayat di atas mengingatkan, agar jangan sombong karena kita tidak bisa menembus bumi atau setinggi gunung. Ah, kita ini sebenarnya memang makhluk yang lemah, tapi banyak lagak dan menyebalkan.

QS. Al Qiyamah (75) : 32-33
tetapi ia mendustakan dan berpaling (dari kebenaran), kemudian ia pergi kepada kelompoknya dengan berlagak (sombong).

Orang sombong akan menuai hasil kesombongannya. Ketika orang-orang di sekitarnya merasa risih dan benci, ketika alam menjadi korban kesewenang-wenangannya, dan ketika Allah beserta para malaikatnya tidak menyukai lagaknya, maka yang datang adalah derita. Disebabkan oleh ulah mereka yang menabrak keseimbangan semesta.

QS. Faathir (35) : 43
karena kesombongan di muka bumi, dan karena rencana (mereka) yang jahat. Rencana yang jahat itu tidak akan menimpa selain orang yang merencanakannya sendiri. Tiadalah yang mereka nanti-nantikan melainkan (berlakunya) sunnah (Allah yang telah berlaku) kepada orang-orang yang terdahulu. Maka sekali-kali kamu tidak akan mendapat penggantian bagi sumah Allah, dan sekali-kali tidak (pula) akan menemui penyimpangan bagi sumah Allah itu.

Dalam konteks pusaran alam semesta yang sedang kita bahas, orang-orang yang sombong adalah mereka yang bergerak menjauhkan diri dari Arsy Allah. Bahkan, ketidakseimbangan itu akan membuat mereka terpelanting semakin jauh dariNya.

QS. Al Mulk (67) : 21
Atau siapakah dia ini yang memberi kamu rezki jika Allah menahan rezki-Nya? Sebenarnya mereka terus-menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri?

Dalam kalimat yang berbeda, Allah menginformasikan bahwa orang-orang yang sombong itu tidak akan bisa menembus dimensi-dimensi langit sebagaimana telah dialami oleh orang-orang yang saleh. Termasuk nabi Muhammad dan nabi Khidhr.

QS. Al A'raaf (7) : 40
Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.

Nabi Muhammad bisa melihat surga karena beliau telah menembus dimensi-dimensi langit pada saat Mi'raj. Saat itu beliau digambarkan berada di Sidratul Muntaha. Di puncak dimensi tertinggi, dekat Arsy Allah.

Sebaliknya, orang-orang yang sombong dijamin tidak akan masuk surga. Karena tempatnya memang di neraka. Bahkan, yang sudah berada di dalam surga pun oleh Allah diusir keluar.

QS. Al A'raaf (7) : 13
Allah berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina".

QS. Al A'raaf (7) : 36
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itu penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.