Belenggu yang lain adalah sifat pembohong dan penipu. Jika suatu saat kita berbohong, maka berikutnya kita juga akan berbohong lagi untuk menutupi kebohongan sebelumnya. Dan biasanya, semakin lama semakin banyak kebohongamya.
Sifat bohong menggambarkan batin yang pecah. Ada ketidakberanian untuk mengatakan apa adanya. Hati dan mulutnya tidak sama. Pikiran dan tindakannya berbeda. Hidup menjadi tidak nyaman. Penuh rasa was-was. Gelisah. Takut ketahuan.
Orang yang suka berbohong akan menjadi orang munafik. Mereka diancam Allah dengan neraka. Karena kemunafikan dan kebohongan akan menyebabkan perpecahan. Masalah yang berlarut-larut. Dan sulit diselesaikan. Kecuali diatasi dengan kejujuran. Apa adanya.
QS. Al Ahzab (33) : 60
Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya, dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah, niscaya Kami perintahkan kamu (untuk memerangi) mereka, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu melainkan dalam waktu yang sebentar,
Berulangkali Allah mengecam orang-orang munafik. Banyak orang dibohongi, karena kemunafikan mereka. Seakan-akan baik, ternyata sikapnya palsu. Hanya berpura-pura. Sehingga Allah memerintahkan untuk berlaku keras kepada orang munafik. Bahkan di ayat berikut ini Allah mengancam orang-orang munafik dengan neraka yang paling buruk.
QS. An Nisaa' (4) : 145
Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.
Allah 'sangat benci' kepada perkataan bohong. Sebab bisa menjadi pangkal dari berbagai kejahatan. Kejahatan yang terang-terangan lebih mudah diantispasi, daripada kejahatan yang disembunyikan dengan kebohongan.
QS. Al Maidah (5) : 63
Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram? Sesungguhnya amat buruk apa yang telah mereka kerjakan itu.
Seringkali kita menganggap berita bohong itu sebagai masalah ringan. Sehingga, kini kita melihat begitu banyaknya tayangan-tayangan televisi dan media lainnya yang berdasar pada berita-berita gosip dan kebohongan. Padahal berita semacam ini sungguh tidak baik dan bisa menjurus kepada fitnah. Dan, seringkali membawa korban orang-orang yang tidak berdosa .
QS. An Nuur (24) : 15
(Ingatlah) di waktu kamu menerima berita bohong itu dari mulut ke mulut don kamu katakan dengan mulutmu apa yang tidak kamu ketahui sedikit juga, dan kamu menganggapnya suatu yang ringan saja. Padahal dia pada sisi Allah adalah besar.
Kebohongan jika dilanjutkan akan menjurus kepada penipuan. Dan bisa menjadi penyakit masyarakat. Kita tidak boleh menoleransi kebohongan. Karena jika sudah berakar dan menjadi kebiasaan menipu akan merugikan orang banyak. Inilah perilaku dan perkerjaan setan. Yang berasal dari golongan jin maupun manusia.
QS. Al An'aam (6) : 112
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu. Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakamya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.