Pernahkah kita shalat bersama Rasulullah... ?
“Allaahu akbar…”
Takbiratul ihramku ketika aku melakukan shalat di Raudhah masjid Nabawi. Kedua tanganku kuangkat di sisi kedua telingaku, bagaikan seorang pesakitan yang tunduk dan takut akan hukuman. Dada terasa menyesak, bibir terasa kaku, pandangan mataku seketika kabur, kepalaku tertunduk penuh rasa takut. Tubuhku sedikit berguncang menahan haru.
Nafasku memburu, menahan rasa rindu. Pandanganku tak berani sedikit pun menatap ke depan. Hanya sajadah tempat sujud itulah yang bisa kutatap penuh rasa tawadhu'. Aku terpesona oleh indahnya pertemuanku dengan Al-Khalikku. Menurut nuraniku Insya Allah saat itu keadaanku 'disaksikan' oleh junjungan termulia Rasulullah saw.
Ada semacam kekuatan hebat yang menjadikan aku bisa merasa bertemu dengan Allah saat itu. Bertemu dengan kebesaranNya, bertemu dengan Kasih sayangNya, dengan kelembutanNya, dan bertemu dengan keMaha dahsyatanNya...
Subhaanallah... Rasanya tidak sedikit pun hati berpaling. Seluruh bisikan doa dan dzikirku saat itu bisa menyatu dalam hati, jiwa dan ragaku. Mengapa bisa seperti itu ?
Karena saat itu aku merasa sangat dekat dengan junjungan Rasulullah saw. Sehingga setiap gerakanku rasanya seolah-olah dikoreksi oleh Rasul tercinta. Setiap bisikan doaku, makhraj dan tajwidku seolah diperhatikan oleh Rasulullah. Dalam setiap tarikan nafasku selalu kurasakan kehadiran Allah Sang Maha Pencipta... subhaanallah. Betapa indahnya apabila setiap shalat di tanah air juga bisa seperti itu.
Ketika di akhir shalat aku membisikkan doa tasyahud akhir, maka bertemulah aku dengan kalimat kesaksian, dua kalimat syahadat yang membuat dadaku berdegup kencang..
" ...asyhaduallaa ilaaha illallah, wa asyhaduanna muhammad rasulullah..."
"...aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa (nabi) Muhammad adalah utusan Allah..."
Ah, begitu tergetarnya bibirku mengucap nama Muhammad. Sementara beliau sedang berada di dekatku. Mataku terpejam... air mataku meleleh, ketika bibirku membisikkan nama beliau...
" Allahumma shalli'ala Muhammad, wa 'ala ali Muhammad...."
Mungkin selama hidupku, itulah saat yang paling indah dan sangat mempesona ketika mengucap shalawat untuk beliau...
QS. Al-Fath (48) : 29Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.