Sunday, March 11, 2007

Bersama Allah di Kota Madinah

Pelajaran apa yang didapat pertama kali di tanah Haram...

Sesungguhnyalah, 'sabar' adalah sebuah kata yang gampang sekali diucapkan. Ia hanya terdiri dari lima huruf. Dalam kehidupan kita sehari-hari, kata ini begitu akrabnya dengan setiap persoalan.

Seorang guru memberi nasehat kepada muridnya. Seorang ibu atau ayah memberi nasehat kepada anak-anaknya. Seorang teman memberi nasehat kepada teman lainnya. Seorang pemimpin memberi nasehat kepada anak buahnya. Bahkan seorang da'i memberi nasehat kepada khalayak atau para audiens yang mendengarkan petuahnya. Dan mungkin masih banyak lagi....!

Tetapi begitu seseorang terkena permasalahan sendiri, maka 'nglakoni' sabar itu begitu beratnya. Tidak semudah seperti ucapan yang sering muncul dari seseorang untuk orang lain. Begitu ringannya, begitu enaknya, begitu gampangnya seseorang meluncurkan kalimat sabar. Tetapi memang perilaku sabar itu sesuatu yang sangat manusiawi.

Setiap orang akan diuji dengan 'kata-kata' itu. Setiap orang akan pernah merasakan suatu persoalan yang akan melibatkan perilaku sabar. Allah memberlakukan semua orang terkena permasalahan. Yang dengan permasalahan itu, Dia justru akan menguji siapa orang-orang yang menjadi hamba yang tulus dan akan lulus. Atau, siapa pula yang gagal dalam drama kehidupan di panggung dunia ini. Tak ada satu pun manusia yang tidak bertemu dengan persoalan, yang akan mengakibatkan seseorang harus berperilaku sabar. Terpaksa atau tidak.!

Seorang yang kaya, akan terkena persoalan yang tidak bisa diselesaikan dengan kekayaannya.
Seorang yang tinggi ilmunya akan terkena persoalan yang tidak bisa diselesaikan dengan ketinggian ilmunya.
Seorang yang sehat dan kuat akan terkena persoalan yang tidak bisa diselesaikan dengan kekuatan tubuhnya.
Seorang pejabat yang mempunyai pengaruh yang besar sekali pun, ia akan terkena persoalan pada titik kelemahannya. Kekuatan dan kemampuan yang dimilikinya tidak akan bisa dipakai untuk menyelesaikan persoalannya.

Semua orang akan mengalami suatu kondisi dimana pada saat itu ia harus menggunakan kesabarannya untuk bisa keluar dari permasalahan.

Apakah dia seorang pemimpin, rakyat biasa, orang pandai atau orang miskin. Bahkan nabi dan rasul pun telah 'diberi' oleh Allah dengan suatu persoalan hidup yang sangat berat dan rumit, justru untuk menunjukkan kepada manusia, bahwa ujian dan cobaan berlaku bagi siapa saja...

Begitu juga dengan para jamaah haji. Di kota Madinah, setelah semua jamaah turun dari bus yang mengangkut dari Bandara King Abdul Azis, dan berhenti di maktab yang telah disediakan bagi rombongan, maka 'keakuan' para ketua rombongan muncul.

Mereka berebut tempat di Maktab demi rombongannya masing-masing. Ketua rombongan saling bertengkar memperebutkan kamar demi anak buahnya. Akh, aku betul-betul terkejut sampai aku tertegun. Tak habis mengerti.

Ketika kami sesama 'kelompok terbang' berangkat dari tanah air, kami begitu akrabnya. Begitu mesranya. Saling tolong-menolong menomor duakan diri sendiri demi untuk kepentingan orang lain. Bayanganku, harapanku, tentu sesampai di tanah haram nanti kita semua bertambah saling setia. Saling menolong bagi yang susah.

Tetapi saat itu sungguh aku agak kecewa. Untung hal itu tidak berlangsung lama. Ada seseorang yang melerai. Ada salah satu ketua rombongan yang lebih memilih untuk mengalah dari pada harus bertengkar dengan sesama.

Subhaanallah..., rupanya inilah pelajaran pertama di tanah haram.! Tentang sabar.

Begitu banyak Al-Qur'an memberi pelajaran tentang sabar. Tidak kurang dari tujuh puluh kali, Allah memerintahkan agar manusia selalu bersabar atas ujian dan cobaan yang menimpa. Bahkan Allah Swt memberi motivasi kepada setiap orang yang bisa bersabar dengan balasan yang tiada terkira.

Dengan perilaku sabar Allah akan memberi berbagai keutamaan. Sebab memang perilaku sabar adalah sangat istimewa. Sabar menunjukkan bahwa orang tersebut bisa memanage hatinya. Padahal memanage hati bukanlah perkerjaan yang mudah. Sabar adalah pekerjaan hati.

Sebuah peribahasa menunjukkan bahwa betapa sulitnya memanage dan mengetahui keberadaan sebuah hati.
" Dalam laut dapat diduga, dalam hati siapa tahu. Luasnya laut selalu ada pantainya, luasnya hati tiada bertepi."

Karena itu, orang yang bisa bersabar apabila ditimpa dengan persoalan, maka sungguh Allah akan mengganti dengan berbagai reward yang kadang-kadang kita tidak pernah menyangkanya. Sungguh Allah selalu bersama dengan orang yang sabar.

1. Orang yang sabar akan mendapatkan pahala yang lebih baik.
QS. An-Nahl (16) : 96
Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

Termasuk orang-orang yang bila dianiaya, ia membalas dengan kebaikan. Maka itulah orang yang sabar. Bahkan mereka akan diberi balasan dua kali lipat berkat kesabarannya.

2. Orang yang sabar diberi pahala dua kali lipat.
QS. Al-Qashash (28) : 54
Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka, mereka nafkahkan.

3. Orang yang sabar diberi pahala tanpa batas.
QS. Az-Zumar (39) : 10
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada. Tuhanmu". Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.

4. Orang yang sabar selalu bersama Allah.
QS. Al-Anfal (8) : 46
Dan ta'atlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

5. Orang yang sabar adalah yang khusyu'.
QS. Al-Baqarah (2) : 45
Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',

6. Orang yang sabar adalah yang benar imannya.
QS. Al-Baqarah (2) : 177
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

7. Orang yang sabar mempunyai kekuatan sepuluh kali lipat
QS. Al-Anfaal (8) : 65
Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mu'min itu untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang (yang sabar) di antaramu, mereka dapat mengalahkan seribu daripada orang-orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti.

8. Orang yang sabar memiliki sifat yang baik
QS. Fushshilat (41) : 35
Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.

Rasulullah saw, bersabda:
"Sabar itu separuh dari iman"
(HR. Abu Na'im, dari Ibnu Mas'ud)

Sungguh hebat perilaku sabar itu. Sehingga Allah Swt memberikan begitu banyak reward bagi orang yang sabar. Maka pantaslah jika syarat utama bagi orang yang memiliki derajat taqwa adalah orang yang memiliki sifat sabar.

9. Sabar adalah identitas orang taqwa.
QS. Ali-Iimran (3) : 15-17
Katakanlah: "Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu?" Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Tuhan mereka ada surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya. Dan (mereka dikaruniai) isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah: Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.
(Yaitu) orang-orang yang berdo'a: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka," (yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.