Andaikata, sang Ibu tidak berjuang dengan gigih...
sungguh tidak pernah ada air zam-zam seperti sekarang ini…
sungguh tidak pernah ada air zam-zam seperti sekarang ini…
Setelah para jama'ah melakukan thawaf dengan cara mengelilingi ka'bah sebanyak 7 kali, maka mereka menuju bukit shafa, untuk melakukan sa'i. Yaitu berjalan dan berlari-lari kecil dari shafa ke marwa dan sebaliknya. Juga sebanyak tujuh kali.
Dalam melakukan perjalanan ini, seorang jamaah haji sebaiknya memahami terlebih dahulu apa makna di balik kegiatan ini. Sesungguhnya semua kegiatan dalam perjalanan haji tidaklah pernah lepas dari sejarah anak manusia yang imannya tiada tara. Yaitu nabi Ibrahim as dan keluarganya. Demikian juga dengan sa'i ini.
Ketika nabi Ibrahim harus meninggalkan istrinya Siti Hajar bersama anak kesayangannya Ismail, sungguh sangat berat hati Ibrahim. Tetapi Karena hal itu merupakan bagian dari ujian hidupnya, ia pun melakukan dengan hati tawakal. Dengan menitikkan air mata Nabi Ibrahim berdo'a kepada Allah :
"Ya Rabbi, telah aku tinggalkan anak dan istriku di lembah yang tandus tiada berpenghuni ini, jauh dari keramaian manusia, jauh dari tanaman berbuah. Berilah mereka rezekiMu ya Allah, dan jadikanlah hati manusia tertarik kepada mereka..."
Maka di sinilah awal dari sejarah sa'i dimulai. Sang Ibunda begitu gelisah, tanpa Ibrahim di sampingnya. Ia mencari pertolongan kesana-kemari, berlari-lari kecil kebingungan untuk menolong buah hatinya yang lagi kehausan. Yang bibirnya sudah kering karena sudah lama tidak tersentuh air. Maka dengan perjuangan yang tulus dari seorang ibunda, Allah Swt Yang Maha Mengetahui hati manusia, Dia memberikan pertolonganNya kepada dua anak manusia itu, ibu dan anak yang lagi ditimpa kesulitan yang tiada tara.
Maka dengan perantaraan malaikat Jibril, ditolongNya Hajar dan Ismail dengan cara dibuatkan sebuah sumber air di dekat bukit Shafa dan Marwah tempat mereka kebingungan itu. Maka dengan izin Tuhan terkuaklah tanah tandus itu. Dan memancarlah sebuah mata air yang jernih dan segar.
Bukan main gembiranya hati Hajar, maka dengan serta merta ditampungnya air tersebut untuk diminumkannya kepada Ismail yang lagi kehausan.
"...terima kasih ya Allah, Engkau telah menyelamatkan kami..."
Itulah sumber air zam-zam. Dan itulah awal dari sejarah zam-zam, yang airnya terus melimpah berkat perjuangan sang Ibunda yang tiada tara. Yang pantang menyerah dan pantang putus asa. Betapa sedihnya hati seorang ibu melihat putra kesayangannya menderita kehausan, tanpa ia tahu harus di mana mencari air di padang yang gersang dan tandus itu.
Tetapi Allah Swt telah mengetahui bahwa Hajar dengan keyakinannya, telah lulus dalam ujiannya. Maka ditolongnya mereka pada saat kondisi Ismail sudah dalam keadaan kritis. Dan hasil dari perjuangan yang sangat berat itu adalah berupa AIR. Yang berguna bagi kehidupan manusia selamanya.
Maka pelajaran mahal yang kita dapatkan dari sejarah ini adalah Suatu keberhasilan, insyaAllah akan dapat kita capai, setelah melalui proses yang cukup panjang, tahan uji, pantang menyerah, dan sabar menunggu hasilnya.
Hidup adalah sebuah perjuangan, tanpa berjuang maka hasil yang diinginkan tak akan kita dapatkan.
Tawakal kepada Allah, adalah poin penting dalam sebuah proses mencari suatu hasil. Karena semua persoalan hidup telah diatur oleh Sang Penguasa Jagad Raya ini. Dialah Allah swt.
Mengapa yang didapat dari perjuangan yang sangat berat itu 'sekedar' air? Bukan yang lainnya? Sebab air adalah lambang kehidupan. Semua makhluk hidup dicipta oleh Allah dari (unsur) air. Bahkan bumi ini pun Dia hidupkan dari air. Maka tahulah kita betapa pentingnya keberadaan air bagi kehidupan manusia.
QS. Al-Anbiya (21) : 30
Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?
QS. Al-Furqan (25) : 54
Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu (punya) keturunan dan mushaharah dan adalah Tuhanmu Maha Kuasa.
QS. An-Nuur (24) : 45
Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Kalaulah, para jama'ah haji ketika sa'i begitu hausnya, karena harus berlari-lari kecil, maka renungkanlah bagaimana perjuangan sang ibunda Siti Hajar waktu itu. Tiada orang lain, tiada tanaman, tiada air, tiada makanan....
Maka berkat perjuangan yang tak kenal lelah itu, kini muncullah sumur zam-zam sebagai penebus dahaga, bagi yang sedang kehausan. Bahkan berguna bagi seluruh umat sedunia. Sumber air yang tak akan pernah kering, dan insya Allah tak akan habis selamanya, terus memancar bersama kehidupan manusia...