Friday, March 9, 2007

Sejak zaman Nabi Muhammad saw masih hidup, Al-Qur’an mengatakan bahwa kiamat sudah dekat dan akan terjadi sewaktu-waktu. Namun, kini sudah berjalan hampir 1500 tahun, kiamat belum juga terjadi. Apakah kita keliru dalam memahami makna informasi tersebut ?

Kita sebagai orang Islam, pasti tidak akan meragukan sedikitpun kebenaran Al Qur'an sebagai firman Allah. Dan berbagai cara pendekatan dalam memahami Al Qur'an juga menunjukkan bahwa tidak ada kekeliruan sedikitpun di dalam informasi Al Qur'an. Jadi kesimpulannya, agaknya kita harus cermat dalam menginterpretasikan informasi dari kitab suci kita itu.

Di dalam Al Qur’an banyak sekali informasi tentang kejadian kiamat. Termasuk waktu terjadinya. Untuk itu, kita sebaiknya tidak membuat penafsiran secara sepotong-sepotong. Yang baik adalah kita kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya, lantas kita pahami secara komprehensif. Di antaranya adalah beberapa ayat di bawah ini, yang bisa kita kelompokkan kedalam 3 bagian, yaitu tentang ‘Kepastian Terjadinya Kiamat’, ‘Terjadi secara Rahasia dan Tiba-Tiba’. Serta ‘Waktunya Sudah Dekat’

QS. Al Mu’min (40) : 59
“Sesungguhnya hari kiamat pasti akan datang, tidak ada keraguan tentangnya, akan tetapi kebanyakan manusia tiada beriman (mempercayainya).”

QS. Thaahaa (20) : 15
“Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang, Aku merahasiakan agar supaya setiap diri dibalas dengan apa yang telah dia usahakan.”

QS. Al Hijr (15) : 85
“Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan Bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, . . .”

QS. Muhammad (47): 18
“Maka tidaklah yang mereka tunggu-tunggu melainkan hari kiamat (yaitu) kedatangannya kepada mereka dengan tiba-tiba, karena sesungguhnya telah datang tanda tandanya...”

QS. An Najm (53) : 57 - 58
“Telah dekat terjadinya kiamat. Tidak ada yang menyatakan terjadinya hari itu kecuali Allah.”

QS. An Nahl (16): 77
“Dan kepunyaan Allah-lah segala apa yang tersembunyi di langit dan di bumi. Tidak adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

QS. Al A’raaf (7): 187
“Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuanku tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”

Dan masih banyak lagi ayat-ayat tentang kiamat yang bisa kita jumpai di dalam Al-Qur'an. Dari beberapa ayat tersebut marilah kita diskusikan beberapa pemahaman berikut ini.

Kiamat Pasti Datang


Secara ilmiah maupun informasi Al-Qur'an kita mendapatkan kepastian bahwa Kiamat memang bakal terjadi. Tidak ada peluang untuk tidak mempercayai tentang terjadinya Kiamat. Akan tetapi, kita tentu harus paham dulu tentang definisi Kiamat. Secara umum., Kiamat adalah kehancuran dunia kita.

Dalam konteks ilmiah, dunia kita akan mengalami kiamat dua. kali : yaitu kehancuran planet Bumi dan kehancuran Alam Semesta. Ternyata , agama kita pun mengenal dua macam kiamat, yaitu Kiamat Sughra (Kiamat Kecil) dan Kiamat Kubra (Kiamat Besar). Maka, kedua pemahaman itu sebenarnya sudah berjalan seiring. Sehingga kita bisa menyimpulkan bahwa kiamat kecil adalah hancurnya Bumi. Sedangkan Kiamat besar adalah hancurnya alam semesta.

Secara ilmiah, Bumi kita memang diperkirakan akan mengalami kehancurannya. Setidak-tidaknya ada 2 mekanisme yang bisa menyebabkan hancurnya Bumi. Yang pertama. adalah padamnya Matahari dan yang kedua adalah terjadinya tabrakan antara Bumi dengan batu-batu angkasa. Secara ilmiah hal tersebut bisa diperhitungkan dan bisa dijelaskan.

Akan tetapi secara umum, Bumi ini memang dipastikan bakal mengalami kehancuran secara alamiah. Maka jika Bumi mengalami kehancuran yang dahsyat, seluruh kehidupan di permukaannya pun akan ikut punah.

Demikian pula, secara Qur'ani. Allah berkali-kali mengatakan bahwa kiamat pasti akan datang. Tidak perlu ada keraguan tentang datangnya kiamat itu. Bumi akan mengalami kehancuran yang sangat dahsyat dan fatal. Allah masih merahasiakan peristiwa itu, tetapi pasti ia datang!

Rahasia dan Tiba Tiba

Meskipun Allah mengatakan bahwa kiamat bakal terjadi, tetapi menurut Allah terjadinya secara tiba-tiba. Sehingga, Dia katakan bahwa kiamat itu menjadi rahasia Allah. Di ayat berbeda Allah menyampaikan bahwa pengetahuan tentang kiamat adalah di sisi Allah.

Tetapi, kalau kita cermati, kalimat itu bukan berarti Allah tidak memberikan pengetahuan tentang Kiamat kepada manusia. Di QS. Al A'raaf : 187 Allah mengatakan bahwa 'kebanyakan' manusia memang tidak mengetahui. Berarti, sebenarnya ada 'sedikit' manusia yang diberitahu oleh Allah tentang informasi kiamat tersebut. Di antaranya para rasul. Hal itu difirmankan Allah di dalam Al Qur'an.
QS. Zukhruf (43) : 61
“Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberitahukan pengetahuan tentang hari Kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang Kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.”

Maka, dari berbagai ayat tersebut kita mendapatkan pemahaman bahwa pengetahuan tentang Kiamat itu memang berasal dari Allah saja. Tidak ada seorang pun yang tahu secara persis, kecuali orang-orang yang dekat denganNya. Akan tetapi, secara umum Allah berkenan menunjukkan tanda-tandanya kepada umat manusia.

Dan secara ilmiah, manusia lantas menangkap 'tanda-tanda' itu untuk diformulasikan sebagai pengetahuan empirik tentang kiamat. Maka, manusia boleh saja melakukan rekonstruksi terhadap peristiwa kiamat itu. Tetapi, semua kebenarannya tetap, berada di Genggaman Allah semata.

Kiamat Sudah Dekat

Dari sekian banyak firmanNya, Allah memberikan tanda-tanda kepada kita bahwa Kiamat itu sebenarnya sudah dekat. Akan tetapi, sebagaimana saya kemukakan di depan, bahwa sejak zaman Nabi Muhammad saw. ternyata kiamat itu belum juga terjadi. Maka, agaknya kita perlu melakukan rekonstruksi terhadap berita-berita Al Qur'an itu, dengan berdasarkan pada tanda-tanda yang diberikan Allah kepada kita lewat berbagai ayatNya. Baik yang ada di alam semesta maupun yang berada di dalam Al Qur'an. Untuk itu sebelumnya saya merasa perlu untuk mengajak pembaca memahami tentang, ‘Waktu’.

Relativitas waktu.

Banyak sekali ayat di dalam Al Qur'an yang berbicara tentang 'Waktu'. Bahkan Allah juga bersumpah demi 'Waktu' di surat Al Ashr. Artinya, kita harus benar-benar cermat dalam memahami ‘Waktu’, karena di dalamnya terkandung misteri dan rahasia yang sangat besar.

‘Waktu’ ternyata tidak berjalan secara konstan. 'Waktu' ternyata juga ada permulaannya, dan kemudian ada akhirnya. ‘Waktu’, dulu pernah tidak ada. Dan kemudian menjadi ada karena diciptakan oleh Allah. Karena itu suatu ketika nanti, 'Waktu' juga akan lenyap, sehingga tidak ada 'waktu' lagi yang mengikat kita.

'Waktu' ternyata bisa, 'mulur-mungkret' (memanjang dan memendek, melambat dan mencepat) bergantung pada kondisi seseorang. Hal ini telah dibuktikan secara ilmiah oleh, Einstein lewat teorinya yang terkenal, Relativitas Waktu. Dan ternyata, kita menemukan fenomena relativitas waktu itu di dalam Al Qur’an.

Banyak ayat al Qur'an yang mengindikasikan bahwa alam semesta ini memiliki relativitas waktu. Hal tersebut ditujukan untuk berbagai kondisi, seperti ketika Allah menciptakan langit dan Bumi, ketika terjadi kiamat, dan ketika malaikat dan ruh bergerak menuju ke langit.

Pada saat penciptaan langit dan Bumi, Allah mengatakan, Dia menciptakan alam semesta ini hanya dalam waktu 6 hari. Padahal kita tahu, bahwa alam semesta ini telah berusia sekitar 12 miliar tahun. Dan itupun, sebenarnya proses; penciptaan alam semesta belum selesai.
Dalam perhitungan ilmu Astronomi, sejak alam semesta ini diciptakan sampai kemudian lenyap kembali akan memakan waktu sekitar 30 miliar tahun. Maka, selama itu pulalah proses penciptaan alam ini berlangsung.

Selama alam ini masih eksis dan berkembang seperti sekarang ini, selama itu pula proses penciptaan benda-benda langit terus terjadi. Setiap saat muncul bintang dan Matahari baru. Dan yang lainnya padam. Begitu juga planet-planet dan satelit-satelit akan terus tercipta dan mengalami kehancuran secara sebagian-sebagian. Alam masih sedang dalam proses penciptaan, sampai sekarang! Bahkan sampai nanti saat kehancurannya.

Ringkasnya, ilmu pengetahuan mengatakan bahwa alam semesta.ini sesungguhnya diciptakan dalam kurun waktu 30 miliar tahun. Tetapi Al Qur'an mengatakan hanya 6 hari. Ini adalah sebuah relativitas waktu. Bagi manusia, proses berjalan 30 miliar tahun, tetapi di sisi Allah berjalan hanya 6 hari. Lho kok bisa begitu?

Ya begitulah memang 'Waktu'. Ternyata ia bukanlah besaran (ukuran) yang bersifat tetap (konstanta) bagi siapa saja. Waktu bagi saya bisa berbeda dengan waktu yang pembaca alami. Semuanya ternyata bergantung kepada sudut pandang kita, bergantung pada 'kecepatan gerak' si pelaku.

'Keanehan' waktu ini digambarkan oleh Einstein lewat teorinya : Paradoks si Kembar. “Jika ada dua orang kembar, yang bergerak dengan kecepatan berbeda, maka waktu bagi keduanya akan berjalan berbeda pula.

Katakanlah A dan B adalah orang kembar. Si A tetap tinggal di Bumi, sedangkan si B berkelana ke angkasa luar meninggalkan Bumi dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya. Maka, seandainya si B melakukan perjalanan ke angkasa itu selama 1 jam saja, ketika dia kembali ke Bumi akan menemukan saudara kembarnya sudah tua dengan rambut memutih sudah beruban.

Bagi si B (yang bergerak dengan kecepatan tinggi) waktu hanya berjalan selama 1 jam, akan tetapi bagi si A yang diam di Bumi waktu sudah berjalan selama puluhan tahun. Kenapa bisa demikian? Karena ternyata,waktu itu memang bisa mulur mungkret sesuai dengan kecepatan pelakunya.

Bagi yang berkecepatan tinggi, waktunya akan memanjang. Sedangkan yang berkecepatan rendah, waktunya akan memendek. Ini adalah sebuah realitas! Bukan sekadar perasaan semata. Jam yang kita gunakan benar-benar akan menunjukkan waktu yang berbeda.

Di dalam laboratorium Fisika. hal ini juga telah dibuktikan. Ada sebuah partikel sub atomik ydng disebut Muon. Partikel ini, dalam. kondisi biasa, bisa memancarkan cahaya yang kemudian padam lagi dalam usia hampir 1 detik. Ternyata, ketika Muon itu.dipercepat dengan mesin pemercepat Cyclotron, cahaya yang biasanya padam dalam waktu tidak sampai 1 detik itu, tidak padam-padam. Alias mencapai umur yang jauh lebih panjang.

Hal ini benar-benar telah memberikan dukungan kepada teori relativitas waktu.. Bahwa 'waktu' ternyata. berlaku berbeda bagi setiap makhluk yang memiliki ‘kecepatan’ berbeda. Termasuk ketika berbicara tentang penciptaan langit.

Demikian juga, ketika Allah bercerita tentang kecepatan malaikat. Allah berfirman:
QS. Al Ma’arij:.4
"Naik malaikat dan ruh kepadaNya dalam waktu sehari yang kadarnya 50 ribu tahun"

Dalam ayat ini Allah memberikan gambaran kepada kita bahwa ada relativitas waktu antara dunia manusia dan dunia malaikat, disebabkan oleh perbedaan kecepatan. Menurut Einstein, jika 'sesuatu' bergerak melesat dengan kecepatan mendekati cahaya, maka waktunya akan mulur mendekati, tidak terhingga, sesuai rumus,

Tm =

dimana To = waktu manusia
Tm = waktu malaikat
v2 = kecepatan malaikat kuadrat
c2 = kecepatan cahaya kuadrat


Artinya, karena malaikat dibuat Allah dari bahan cahaya, maka dia bisa melakukan pergerakan dengan kecepatan yang sangat tinggi mendekati kecepatan 300.000 km per detik. Nah, maka 'waktu' bagi malaikat akan mulur, yaitu sehari malaikat = 50 ribu tahun manusia! Dalam peristiwa ini, ternyata kecepatan malaikat ketika bergerak kepada Allah adalah sebesar 0,999 999 999 999 999 kecepatan cahaya.

Namun malaikat juga bisa memiliki 'waktu' yang berbeda-beda, dikarenakan kecepatannya bisa berubah-ubah sesuai kebutuhan. Hal ini dikatakan oleh Allah:
QS Fathiir (35) : 1
“Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Ayat di atas mengatakan bahwa malaikat memiliki kecepatan yang sangat bervariasi. Hal itu diumpamakan Allah dengan jumlah sayap. Bukankah sayap adalah alat untuk terbang dengan kecepatan tertentu?

Di ayat lain Allah mengatakan bahwa malaikat bergerak naik kepadaNya dalam waktu sehari yang kadarnya seribu tahun menurut perhitungan manusia. Maka di sini kita melihat, bahwa ternyata waktu itu bisa berubah-ubah kadarnya sesuai dengan kecepatan pelakunya.

QS. As Sajdah (32) : 5
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu”

Demikian pula pada saat hari kiamat. Allah mengatakan bahwa pada hari itu kadar waktu juga akan mengalami relativitas. Sehari pada waktu itu akan mulur sampai 1000 tahun waktu manusia sekarang.

Hal ini menunjukkan bahwa ketika terjadi kiamat itu, pergerakan benda-benda langit memiliki kecepatan yang sangat berbeda dengan sekarang. Kondisi saat itu adalah sedemikian rupa sehingga 1 hari pada waktu itu sama dengan 1000 tahun sekarang. Itulah saat saat terjadinya kiamat.

Kembali kepada persoalan semula. Maka, ketika Allah mengatakan bahwa Dia memerlukan waktu 6 hari untuk proses penciptaan alam semesta, itu harus dipahami dari sisi Fisika Modern.

Enam hari di sisi Allah pada saat penciptaan langit dan Bumi itu pada kenyataannya memiliki kadar 30 miliar tahun, sesuai dengan fakta Astronomi bahwa alam semesta ini sudah berusia 12 miliar tahun, dan masih akan terus berkontraksi sampai 18 miliar tahun kernudian.

Jadi, sekarang kita bisa memahami kenapa Allah mengatakan kiamat sudah dekat. Karena di sisi Allah, teenyata usia alam sernesta ini sangatlah singkat. Usia yang 12 miliar tahun ini, di sisi Allah barulah sekitar 2 hari saja!

Tinjauan tentang dekatnya kiamat, sebenarnya juga bisa dilihat dari sudut pandang yang lain, seperti firman Allah.
QS. Al Israa' (17) : 52
“yaitu pada hari Dia memanggil kamu, lalu kamu mematuhi-Nya sambil memuji-Nya dan kamu mengira, bahwa kamu tidak berdiam (di dalam kubur) kecuali sebentar saja.”

Artinya, ayat tersebut menggambarkan kepada kita bahwa selama kita berada di alam Barzakh, kita tidak merasakan masa penantian itu sebagai waktu yang lama. Bahkan rasanya hanya sekitar satu hari saja. Sehingga, praktis, begitu kita mati, maka tak lama kemudian kita sudah akan bertemu dengan hari kiamat. Meskipun, nanti akan kita diskusikan di bagian berikutnya, bahwa bagi manusia yang hidup kejadian kiamat itu masih ribuan tahun lagi. Tapi pada kenyataanya kita akan menemuinya beberapa tahun lagi, 'sesaat' sesudah kita mengalami kematian kita !

Jadi bagi yang sekarang sudah berusia 40 tahun misalnya, jika diambil rata-rata usia manusia 65 tahun, maka kiamat baginya hanya tinggal 25 tahun lagi. Baik kiamat yang berarti kematiannya, maupun kiamat hancurnya Bumi. Kenapa begitu?

Karena, begitu dia meninggal, dia sudah tidak merasakan lagi masa penantian 'kiamat bumi' yang diperkirakan masih ribuan tahun lagi. Baginya waktu ribuan tahun itu tidak ada bedanya dengan 1 hari saja. Apalagi bagi yang sudah berumur 60 tahun. Sebenarnya, kiamat baginya hanya tinggal sekitar 5 tahun lagi. Begitu dekatnya hari kiamat itu, persis seperti digambarkan Allah di dalam berbagai firmanNya.