Friday, March 9, 2007

Rekaman Itu Diputar Kembali

Bagaimanakah rekaman alam semesta itu diputar kembali? Ada dua faktor yang berperanan ketika rekaman itu diputar kembali.Yang pertama, Allah memperkuat kemampuan Indera kita. Dan yang kedua, Allah merubah struktur alam sehingga rekaman tersebut bisa terbaca oleh manusia.

1. Indera Kita Dipertajam

Rekaman seluruh perbuatan kita ditempatkan di struktur alam semesta oleh Allah. Karena itu, pada saat pemutaran kembali tidak diperlukan peralatan tertentu untuk memainkannya. Yang diperlukan adalah meningkatkan kemampuan manusia untuk melihat rekaman tersebut. Baik berupa pendengaran, penglihatan, maupun ingatan.

Dan ternyata, pada saat kita dibangkitkan nanti Allah telah memperkuat kemampuan kita itu, sebagaimana diterangkan di beberapa ayat al Quran.
QS. Al Furqan (25) : 22
"Pada hari mereka melihat malaikat, di hari itu tidak ada kabar gembira bagi orang-orang yang berdosa dan mereka berkata : hijraan mahjuura"

Ayat di atas menjelaskan bahwa kita kelak bisa melihat malaikat. Padahal sekarang kita tidak bisa melihatnya Karena malaikat adalah makhluk dimensi 9 di langit yang ke tujuh. Sedangkan manusia adalah makhluk berdimensi 3 di langit yang pertama.

Penglihatan manusia selama di dunia ini sangatlah terbatas. Dari segi frekuensi, penglihatan kita dibatasi oleh Allah pada frekuensi 10 pangkat 14 Hertz. Di atas itu tidak tertangkap oleh penglihatan kita. Demikian pula frekuensi di bawah itu.

Dan, intensitas cahaya serta ukuran benda pun dibatasi oleh Allah. Jika intensitas cahayanya terlalu lemah, mata kita juga tidak bisa melihatnya. Misalnya di kegelapan malam. Begitu pula jika benda itu terlalu kecil, mata kita tidak bisa malihatnya. Misalnya, Atom dan molekul. Sebaliknya kalau terlalu besar, juga tidak bisa terlihat secara utuh. Pun, jika bendanya terlalu jauh atau terlalu dekat. Pendek kata, mata kita memiliki keterbatasan yang sangat besar.

Namun, pada saat kebangkitan nanti, kemampuan penglihatan dan pendengaran kita ditingkatkan oleh Allah. Hal-hal yang selama ini tidak bisa kita lihat dan kita dengar tiba-tiba menjadi bisa terlihat dan terdengar. Tentu saja, itu mengagetkan orang-orang yang dibangkitkan waktu itu. Mereka tidak menduga bisa menjadi seperti itu.
QS. Maryam (19) : 38
“Alangkah terangnya pendengaran mereka dan alangkah tajamnya penglihatan mereka pada hari mereka datang kepada Kami. Tetapi orang orang yang zalim pada hari ini berada dalam kesesatan yang nyata.”

Sehingga di beberapa ayat, digambarkan betapa mereka terkejut saat kebangkitan itu. Mata mereka terbelatak karena melihat sesuatu yang tidak mereka sangka-sangka. Dan kemudian mereka menyadari betapa mereka telah salah sangka terhadap kehidupan Akhirat, ketika masih hidup di dunia dulu.

QS. Al Anbiyaa' (21) : 97
"Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar (Hari Kebangkitan) maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata) : aduhai celakalah kami, sesungguhnya kami dalam kelalaian tentang hal ini, bahkan kami adalah orang-orang yang zalim."

Selain itu, ingatan manusia juga akan menjadi sangat tajam. Ketika itu, ia bisa teringat segala yang telah diperbuatnya. Dan, sebagaimana bisa melihat malaikat, manusia juga menjadi bisa melihat Neraka. Neraka adalah suatu tempat di langit ke tujuh, sebagaimana malaikat. Akan tetapi karena indera kita sudah diperkuat oleh Allah maka saat itu kita jadi bisa melihatnya.

QS. An Nazi’aat (79) 35 - 36
"Pada hari (ketika) manusia teringat akan apa yang telah dikerjakannya. Dan diperlihatkan Neraka dengan jelas kepada setiap orang yang melihat"

Kenapakah penglihatan kita menjadi sedemikian tajamnya? Ternyata, saat itu, Allah membuka tabir keterbatasan dari penglihatan kita. Hal itu diungkapkanNya pada firman berikut ini.

QS. Qaaf (50) : 22
"Sesungguhnya kamu dalam keadaan lalai dari hal ini (ketika di dunia), maka Kami singkapkan dari padamu tabir yang menutupi matamu, maka penglihatanmu pada hari itu sangatlah tajam."

Dan juga pendengaran kita. Kalau saat di dunia pendengaran kita dibatasi, maka kelak akan dibukakan tabir keterbatasan itu. Allah mengistilahkan : kamu akan mendengar suara dengan sebenarnya. Artinya, suara yang kita dengar selama hidup di dunia itu bukanlah suara yang sesungguhnya, melainkan suara yang sudah terdistorsi dari aslinya. Dibatasi hanya pada frekuensi 20 - 20.000 Hz.

QS. Qaaf (50) : 42
"Yaitu pada hari mereka mendengar suara dengan sebenar-benarnya, itulah hari keluar (dari kubur)."

Pendek kata, kemampuan kita dalam memahami alam ini tiba tiba meningkat sangat tajam. Karena Allah telah membuka segala keterbatasannya. Sehingga Allah juga mengatakan bahwa hari itu adalah hari terbongkarnya segala rahasia. Yang dulunya tidak kelihatan, saat itu menjadi kelihatan. Yang dulu tidak kedengaran, saat itu menjadi kedengaran.

QS. Ath Thaariq (86) : 9
"Pada hari dinampakkan segala rahasia."

Namun demikian, ternyata peranan hati sangatlah dominan, seperti telah saya jelaskan di bagian depan. Jika hatinya 'buta' ketika hidup di dunia, maka dia juga akan buta ketika hidup di Akhirat. Kenapa demikian? Karena, ternyata indera ke enam atau Hati itulah yang berperan untuk menuntun kehidupan k ita di Akhirat.

Panca indera kita hanya bisa melihat terbatas pada dunia langit pertama. Padahal, alam Akhirat itu sebenarnya adalah langit ke tujuh yang berdimensi 9. Tentu saja, panca indera kita tidak bisa menangkapnya.

Sedangkan Hati atau Kalbu adalah indera ke enam yang bekerja berdasarkan getaran. Semakin lembut hati seseorang maka semakin peka indera ke enamnya. la bisa melihat hal-hal yang terdapat di balik dunia dimensi 3 ini.

Orang-orang yang banyak melakukan peribadatan, semisal zikir dan shalat, indera ke enamnya menjadi tajam. Tentu saja, zikir dan shalat yang baik dan khusyuk. Yaitu, zikir dan shalat yang bisa menyentuh hatinya. Bukan zikir atau shalat yang sekadar formalitas atau gerakan fisik dan ucapan di bibir saja.

Salah satu ukuran khusyuk, adalah ketika berzikir atau shalat itu hatinya bergetar-getar. Allah mengatakan semakin tinggi keimanan seseorang, maka hatinya semakin lembut dan gampang bergetar. Bahkan, mereka jadi menangis karenanya.

QS. Al Hajj (22) : 35
"(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah bergetarlah hati mereka . . ."

QS. As Sajdah (32) : 15
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat Kami adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat (Kami) mereka segera bersujud dan bertasbih serta memuji Rabbnya, sedangkan mereka tidaklah sombong.

QS. Al Israa' (17) : 109
"Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis, dan mereka bertambah khusyu.

Nah, hati yang demikian itu adalah hati yang terbuka terhadap kebenaran dan petunjuk Allah. Hati yang demikian biasanya sangat tajam untuk merasakan tanda-tanda yang ada di sekitarnya. Dia bisa 'melihat' sesuatu yang tidak kelihatan oleh mata biasa. Maka, hati yang demikian ini pula yang bisa menuntun kehidupan kita di Akhirat.nanti.
Sedangkan, hati yang banyak dosanya adalah hati yang keras dan bebal. Tidak peka terhadap sekitarnya. bahkan apa yang tampak di depan matanya pun, ia tidak paham. Sehingga Allah mengatakan orang itu telah buta mata hatinya.

QS. Hajj (22) : 46
"Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta biah hati yang di dalam dada."

QS. Al Israa (17) : 72
"Dan barangsiapa buta (hati) di dunia ini, maka ia akan buta di Akhirat nanti, dan lebih sesat lagi jalannya."

QS. Al Muthaffiffiin (83) : 14 - 16
“... sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itulah yang menutup hati mereka.”
“... sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar terhalang dari (melihat) Tuhan mereka.”
"Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk Neraka."

Jadi kesimpulannya, hati kita harus selalu terbuka dan lembut supaya bisa 'melihat' di Akhirat. Untuk itu, kita harus melatih hati supaya semakin lembut dan terbuka. Bagaimana caranya melatih hati supaya lembut dan terbuka? Harus banyak melakukan dzikir dan ibadah yang diajarkan rasulullah.

Dengan demikian, Insya Allah kita akan bertemu dengan Allah sebagaimana dikatakan Allah di ayat tersebut di atas. Dan, bukan termasuk orang-orang yang tertutup hatinya, sehingga masuk ke dalam Neraka karena banyak dosanya.

2. Struktur Langitnya Diubah

Selain memperkuat kemampuan indera manusia, termasuk'Mata Hatinya', Allah juga mengubah struktur langit. Sehingga pada waktu itu, terjadilah kecocokan antara kemampuan indera dengan apa yang bakal dilihat atau didengarkan.

Pada waktu itu, Allah membuka rahasia langit ke tujuh kepada manusia. Langit ke tujuh adalah langit tempat Surga, Neraka dan para malaikat berada. Allah mengatakan hal itu di ayat ayat berikut ini.

QS. Ibrahim (14) : 48
"Pada hari (Obtika) Bumi diganti dengan Bumi yang lain, dan demikian pula langit. Dan mereka semuanya berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Satu lagi Maha Perkasa."

QS. Ath Thaariq (86) : 9
"Pada hari dinampakkan segala rahasia."

QS. Asy Syu’araa (26) : 90 - 91
"Dan didekatkanlah Surga kepada orang orang yang bertakwa, dan diperlihatkan dengan jelas Neraka Jahim kepada orang orang yang sesat"

QS. Al Furqan (25) : 22
"Pada hari mereka melihat malaikat, di had itu tidak ada kabar gembira bagi orang orang yang berdosa dan mereka befkata : hijraan mahjuura"

Rentetan ayat ayat di atas memberikan gambaran kepada kita, bahwa Allah telah membuka rahasia langit ke tujuh. Bukan hanya, karena manusia telah diperkuat inderanya sehingga mampu melihat mereka. Akan tetapi memang tabir alam yang menutupinya telah dibuka