Wednesday, May 9, 2007

Imam Ghozali

JANGAN CINTA SEPERTI ANJING

Jika mata batin Anda tidak mampu menangkap dan mencermati secara
seksama terhadap kemuliaan dan kesempurnaan Sang Maha Pencipta
dan tidak mampu mencintai-Nya dengan kecintaan yang amat sangat,
maka Anda jangan sampai tidak mencintai pemberi nikmat
dan yang berbuat baik kepada Anda.
Anda jangan sekali-kali lebih rendah dari seekor anjing,
sebab anjing itu mencintai tuannya yang selalu berbuat baik kepadanya.



CINTA KEKASIH

Siapa yang mencintai selain Allah bukan karena adanya keterkaitan kepada Allah,
maka hal itu adalah karena kebodohan dan kekurangannya dalam mengenal Allah.
Cinta kepada Rasulullah Saw adalah terpuji
karena cinta ini merupakan buah dari cinta-nya kepada Allah.
Demikian pula cinta kepada ulama dan orang-orang yang bertaqwa,
karena kekasihnya Kekasih adalah kekasih.
Utusan Kekasih adalah kekasih dan
pecinta Kekasih adalah kekasih.
Semua itu terpulang kepada cinta utama,
lalu tidak melampauinya kepada
yang lain.



KESENANGAN SURGA

Kesenangan-kesenangan surga bagi masing-masing, semata adalah apa yang diinginkannya. Bagi yang berhasrat semata bertemu dengan Dzat Tuhannya,
kesenangan-kesenangan (surga) itu tidaklah mencegahnya (dari hasrat itu).
Dan tentu raja (dengan hasratnya itu), mudah-mudahan ia akan memperolehnya.
Sebab, kesenangan-kesenangan surga (yang diperolehnya) semata didasarkan atas cinta Allah kepadanya, dan cintanya kepada Allah adalah kadar ma'rifat-nya.
Selanjutnya, kebahagiaan sejati (dalam spiritual) adalah ma'rifat yang
ditunjukkan Allah lewat keimanan.



CINTA HANYA
KEPADA KEBAJIKAN

Bagaimana apabila seorang hamba dapat mengerti bahwa ada kebahagiaan
di dalam menatap Wajah Allah Yang Maha Tinggi,
apabila ia hanya mencintai pada hal-hal yang bijak saja?
Bagi orang semacam ini tidak terdapat adanya pandangan
atau bentuk dan apalah artinya bagi hamba tersebut tentang janji Allah
yang akan memberikan seluruh rahmat terbesar-Nya?
Tetapi bagi hamba yang mengenal Allah,
mengetahui bahwa semua kebahagiaan
(kecuali kebahagiaan yang ada dalam nafsu-nafsu duniawi) termasuk dalam kebahagiaan ini.